Jepara: Keberadaan museum ukir mini di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tak diketahui banyak masyarakat. Padahal bangunan museum kurang dari 50 meter persegi itu menyimpan banyak ukiran sarat dengan nilai-nilai nasionalisme. Salah satunya ukiran lambang negara burung Garuda Pancasila.
Ukiran burung Garuda Pancasila berwarna emas berukuran dua meter persegi tergantung di dinding museum. Tepat di tengah-tengah dinding menghadap ke pintu masuk.
Museum ukir mini Sasono Adhipraceko berada di komplek SMP Negeri 6 Jepara. Mulanya sekolah ini adalah Open Bare Ambacht School pada tahun 1929 hingga 1932. Kemudian menjadi Sekolah Pertukangan di tahun 1945 hingga 1950. Lalu pada tahun 2012 menjadi SMP Negeri 6 Jepara.
Selian ukiran burung Garuda Pancasila berukuran besar, di sudut-sudut ruangan dan meja pamer juga terdapat ukiran burung Garuda Pancasila. Hanya saja ukiran lambang negara itu berukuran kecil dan belum diberi warna. Ukiran-ukiran itu dibuat dalam rentang waktu tahun 1950 hingga 1991.
Selain ukiran Burung Garuda, kolekis museum ukir mini Sasano Adhipraceko yang sarat nilai nasionalisme adalah patung orang menyangga bola dunia dan gentong kayu untuk menyimpan bendera pusaka.
Seorang guru SMP Negeri 6 Jepara yang bertugas merawat koleksi ukiran, Nur Kosim, mengatakan informasi yang diterimanya bahwa ukiran patung yang memanggul peta bola dunia adalah pesanan presiden Indonesia pertama, Soekarno. Begitu juga gentong kayu untuk menyimpan bendera.
“Ceritanya ini pesanan Pak Karno (Soekarno), hanya saja belum sempat dikirim beliaunya sudah lengser dari jabatan presiden. Terus gentong ini dulu rencananya mau untuk menyimpan bendera pusaka,” kata Kosim di Jepara, Kamis, 1 Juni 2023.
Museum ukir mini selain menyimpan ukir-ukiran lama, juga digunakan untuk menyimpan ukir-ukiran karya siswa.
Seorang pengunjung, Dinar, mengaku senang berkunjung ke museum ukir. Selain menyimpan ukiran-ukiran yang kental dengan rasa nasionalisme, juga menyimpan ukiran yang menggambarkan cerita rakyat. Itu seperti ukiran kisah Jakatarub dan cerita pewayangan.
“Baru pertama ini ke sini. Ternyata koleksi ukirannya bagus-bagus dan ada ukiran pesanan Pak Karno juga,” kata Dinar usai berfoto dengan latar burung Garuda Pancasila.
Jepara: Keberadaan
museum ukir mini di Kabupaten Jepara,
Jawa Tengah, tak diketahui banyak masyarakat. Padahal bangunan museum kurang dari 50 meter persegi itu menyimpan banyak ukiran sarat dengan nilai-nilai nasionalisme. Salah satunya ukiran lambang negara burung Garuda
Pancasila.
Ukiran burung Garuda Pancasila berwarna emas berukuran dua meter persegi tergantung di dinding museum. Tepat di tengah-tengah dinding menghadap ke pintu masuk.
Museum ukir mini Sasono Adhipraceko berada di komplek SMP Negeri 6 Jepara. Mulanya sekolah ini adalah Open Bare Ambacht School pada tahun 1929 hingga 1932. Kemudian menjadi Sekolah Pertukangan di tahun 1945 hingga 1950. Lalu pada tahun 2012 menjadi SMP Negeri 6 Jepara.
Selian ukiran burung Garuda Pancasila berukuran besar, di sudut-sudut ruangan dan meja pamer juga terdapat ukiran burung Garuda Pancasila. Hanya saja ukiran lambang negara itu berukuran kecil dan belum diberi warna. Ukiran-ukiran itu dibuat dalam rentang waktu tahun 1950 hingga 1991.
Selain ukiran Burung Garuda, kolekis museum ukir mini Sasano Adhipraceko yang sarat nilai nasionalisme adalah patung orang menyangga bola dunia dan gentong kayu untuk menyimpan bendera pusaka.
Seorang guru SMP Negeri 6 Jepara yang bertugas merawat koleksi ukiran, Nur Kosim, mengatakan informasi yang diterimanya bahwa ukiran patung yang memanggul peta bola dunia adalah pesanan presiden Indonesia pertama, Soekarno. Begitu juga gentong kayu untuk menyimpan bendera.
“Ceritanya ini pesanan Pak Karno (Soekarno), hanya saja belum sempat dikirim beliaunya sudah lengser dari jabatan presiden. Terus gentong ini dulu rencananya mau untuk menyimpan bendera pusaka,” kata Kosim di Jepara, Kamis, 1 Juni 2023.
Museum ukir mini selain menyimpan ukir-ukiran lama, juga digunakan untuk menyimpan ukir-ukiran karya siswa.
Seorang pengunjung, Dinar, mengaku senang berkunjung ke museum ukir. Selain menyimpan ukiran-ukiran yang kental dengan rasa nasionalisme, juga menyimpan ukiran yang menggambarkan cerita rakyat. Itu seperti ukiran kisah Jakatarub dan cerita pewayangan.
“Baru pertama ini ke sini. Ternyata koleksi ukirannya bagus-bagus dan ada ukiran pesanan Pak Karno juga,” kata Dinar usai berfoto dengan latar burung Garuda Pancasila.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)