Suasana grebeg Maulud di halaman Masjid Gedhe Kraton Yogyakarta. Medcom.id/Ahmad Mustaqim
Suasana grebeg Maulud di halaman Masjid Gedhe Kraton Yogyakarta. Medcom.id/Ahmad Mustaqim

Lansia hingga Anak-anak Berebut Gunungan Grebeg Maulud di Yogyakarta

Ahmad Mustaqim • 28 September 2023 14:29
Yogyakarta: Kraton Yogyakarta menggelar grebeg Maulud pada Kamis, 28 September 2023. Tujuh gunungan berisi hasil bumi diperebutkan. 
 
Tujuh gunungan itu terdiri atas gunungan kakung, puteri, gepak, darat, pawuhan dan dua gunungan jaler diarak ratusan prajurit dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Sebanyak lima gunungan diarak menuju halaman Masjid Gedhe Kraton Yogyakarta, sementara dua gunungan dibawa ke Kantor Kepatihan dan Puro Pakualaman.
 
Di halaman Masjid Gedhe Kraton Yogyakarta, ratusan warga dari berbagai wilayah antusias merayah gunungan itu. Mereka berjibaku berebut dengan orang lain yang ada di lokasi. 

Seorang warga Kabupaten Bantul, Mujiana, 52, mendapat dua buah ketan berwarna merah setelah ikut berdesakan. Ia sudah hadir sejak pagi sebelum prosesi grebeg dimulai pukul 10.00 WIB. 
 
"Nanti mau saya berikan untuk cucu," ujarnya dengan raut muka semringah. 
 
Baca juga: Antusiasme Warga Berebut Gunungan Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

Selain ketan seperti yang Mujiana dapatkan, hasil bumi dari gunungan itu seperti beras ketan, rengginang, wajik, hingga aneka sayuran yang ditancapkan pada bilah-bilah bambu. Gunungan itu ludes dengan kilat tak lama usai didoakan. 
 
Sementara, Martini, 70, warga Kecamatan Giwangan, Kota Yogyakarta ikut datang dalam grebeg Maulud itu. Ia hampir selalu hadir dalam acara grebeg yang diselenggaran Kraton Yogyakarta. 
 
"Saya sampai sini jam 7. Ini tadi dapat (isi gunungan), mau saya simpan di lemari atau saya tanam di sawah agar berkah dan subur," kata dia. 
 
Pada usianya itu, ia hanya menunggu lemparan. Ia tak berani mendekat karena kekuatannya terbatas. 
 
Penghageng II KHP Widya Budaya Keraton Ngayogyakarta KRT Rintaiswara mengatakan grebeg ini menjadi salah satu rangkaian Hajad Dalem Sekaten yang digelar Keraton Yogyakarta. Grebeg itu sekaligus memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW. 
 
"Gunungan merupakan perlambang sedekah Raja Keraton Yogyakarta kepada rakyatnya. Sayuran serta palawija yang menjadi bahan dalam Gunungan melambangkan bahwa sejatinya kita adalah masyarakat agraris," ujarnya. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan