ilustrasi/Medcom.id
ilustrasi/Medcom.id

1.055 Balita di Surabaya Masih Menderita Stunting

Amaluddin • 29 November 2022 16:36
Surabaya: Kasus stunting di Kota Surabaya, Jawa Timur, mencapai 1.055 balita. Pemkot Surabaya mengeklaim angka itu menurun drastis dari 12.788 tahun 2020, dan kembali menurun 6.722 kasus pada 2021.
 
"Seiring berjalannya waktu, jumlah balita stunting berangsur turun drastis menjadi 1.055 balita per Oktober 2022 ini," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Kota Surabaya, Tomi Ardiyanto, Selasa, 29 November 2022.
 
Tomi mengatakan penurunan jumlah balita stunting itu tak lepas dari delapan aksi konvergensi yang dilakukan Pemkot Surabaya. Secara rutin, pemkot melakukan pelaksanaan rembuk stunting di tingkat kota, mulai dari kecamatan, kelurahan, puskesmas, PKK, tiga pilar dan peran serta tokoh masyarakat.

"Dengan konvergensi tersebut, sehingga tersusun pemecahan masalah yang ditemukan dengan intervensi sensitif mencapai 70 persen dan spesifik 30 persen, sesuai masing-masing wilayah di kelurahan dan kecamatan," ujarnya.
 
Baca: 364 Anak di Solok Selatan Alami Stunting

Menurut Tomi, penurunan drastis itu terjadi sejak kepemimpinan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Saat itu, ada 12.788 balita stunting. Mengetahui jumlah tersebut, Eri gencar melakukan percepatan penanganan stunting. 
 
Berbagai cara pun dilakukannya, salah satunya dengan membagikan sekaligus sosialisasi manfaat Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri. Kata Tomi, pemberian TTD dilakukan secara rutin setiap seminggu sekali kepada remaja putri di sekolah, dan bisa diambil di puskesmas seluruh wilayah Kota Pahlawan. 
 
"Sosialisasi TTD dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) melalui puskesmas di masing-masing wilayah, kepada remaja putri. Selain itu, ada juga giat Krida Gizi yang dilakukan oleh Saka Bakti Husada. Ada pula Pemeriksaan Kesehatan pada Anak Usia Sekolah," ucapnya.
 
Selain itu, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Surabaya ini, menyebut pemkot juga melakukan sosialisasi kepada calon pengantin (catin) melalui program Pendampingan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) (Penari Tampat). Di dalam program ini, catin akan mendapatkan beberapa pelayanan, mulai dari pelayanan gizi dan kesehatan hingga konseling. 
 
Program ini, pemkot menggandeng Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk melakukan penyuluhan dan pemantauan kesehatan kepada sasaran yang berisiko stunting. Selain pendampingan bagi pasangan catin, juga ada pendampingan untuk ibu dan balita. 
 
Di dalam kegiatan tersebut, para ibu yang baru memiliki anak usia balita akan diberikan penyuluhan Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Selain itu, juga ada pemberian pangan olahan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK) yang diresepkan oleh Dokter Spesialis Anak kepada balita malnutrisi atau dengan penyakit tertentu.
 
“Ada pula pemberian Taburan Ceria (Taburia) multivitamin dan mineral untuk balita, memberikan menu sehat pada ibu balita serta mempraktikkan demo memasak makanan sehat. Pak Wali Kota juga ada program pemberian permakanan stunting, Kampung ASI, Jago Ceting yang digerakkan bersama PKK dan lintas sektor, imunisasi, aksi konvergensi penanganan stunting dan masih banyak lainnya," katanya. 
 
Dalam menangani stunting, pemkot tidak lepas dari peran Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani (Eri Cahyadi). Kontribusinya beragam, diantaranya yaitu memberikan edukasi dan motivasi berupa capacity building bagi 6.642 TPK se-Surabaya.
 
"Beliau juga memberikan edukasi dan memberikan susu, mikronutrien, paket sembako bagi para Ibu hamil resti (resiko tinggi) stunting di setiap kelurahan. Selain itu juga melakukan memimpin program Surabaya Emas (Eliminasi Masalah Stunting)," ujarnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan