Pati: Klaster penyebaran covid-19 muncul dari pemudik 'colongan' di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Sebanyak 39 warga Desa Kuryokalangan, Kecamatan Gabus, Pati, terkonfirmasi covid-19
akibat tertular pemudik yang baru kembali dari perantauan.
Puluhan warga Desa Kuryokalangan yang terkonfirmasi covid-19, sebagian dirawat di Ruang Wijaya Kusuma RSUD Soewondo Pati dan sebagian lainnya lakukan isolasi mandiri untuk penyembuhan dan mencegah penyebaran.
Kasus klaster baru covid-19 di Pati itu diduga berasal dari aktivitas mudik dini. Ada warga setempat dari perantauan yakni Jakarta yang pulang kampung ke desa itu.
Setelah sampai di desa, warga yang baru pulang dari perantauan mengadakan syukuran dengan mengundang warga setempat untuk acara makan bersama setelah salat tarawih.
"Setelah acara itu muncul gejala covid-19 dari warga, sehingga langsung dilakukan pemeriksaan oleh tim keseharan," kata Bupati Pati, Haryanto, Rabu, 21 April 2021.
Baca juga: Doni Monardo: Tunda Mudik demi Kebaikan Bersama
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Haryanto, diketahui ada 39 warga terkonfirmasi covid-19. Sebagian warga langsung dilarikan ke rumah sakit dan sebagian lainnya isolasi mandiri karena baru bergejala.
"Kita lakukan lokalisasi wilayah untuk mencegah terjadinya penyebaran pada warga lainnya," tambah dia.
Selain melakukan penanganan kasus, imbuh Haryanto, Pemerintah Kabupaten Pati juga mengeluarkan surat edaran dalam penanganan serta imbauan kepada seluruh perangkat desa untuk menjaga kondisi.
Saat ini di Pati, terdapat 25 rukun tetangga (RT) yang tersebar di 23 desa di 12 kecamatan dinyatakan zona merah, karena terdapat warga yang terkonfirmasi covid-19. Sehingga aktivitas warga keluar masuk ke desa itu dibatasi sebagai antisipasi meluasnya kasus korona. (Akhmad
Safuan)
Pati:
Klaster penyebaran covid-19 muncul dari pemudik 'colongan' di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Sebanyak 39 warga Desa Kuryokalangan, Kecamatan Gabus, Pati, terkonfirmasi covid-19
akibat tertular pemudik yang baru kembali dari perantauan.
Puluhan warga Desa Kuryokalangan yang
terkonfirmasi covid-19, sebagian dirawat di Ruang Wijaya Kusuma RSUD Soewondo Pati dan sebagian lainnya lakukan isolasi mandiri untuk penyembuhan dan mencegah penyebaran.
Kasus klaster baru covid-19 di Pati itu diduga berasal dari aktivitas mudik dini. Ada warga setempat dari perantauan yakni Jakarta yang pulang kampung ke desa itu.
Setelah sampai di desa, warga yang baru pulang dari perantauan mengadakan syukuran dengan mengundang warga setempat untuk acara makan bersama setelah salat tarawih.
"Setelah acara itu muncul gejala covid-19 dari warga, sehingga langsung dilakukan pemeriksaan oleh tim keseharan," kata Bupati Pati, Haryanto, Rabu, 21 April 2021.
Baca juga:
Doni Monardo: Tunda Mudik demi Kebaikan Bersama
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Haryanto, diketahui ada 39 warga terkonfirmasi covid-19. Sebagian warga langsung dilarikan ke rumah sakit dan sebagian lainnya isolasi mandiri karena baru bergejala.
"Kita lakukan lokalisasi wilayah untuk mencegah terjadinya penyebaran pada warga lainnya," tambah dia.
Selain melakukan penanganan kasus, imbuh Haryanto, Pemerintah Kabupaten Pati juga mengeluarkan surat edaran dalam penanganan serta imbauan kepada seluruh perangkat desa untuk menjaga kondisi.
Saat ini di Pati, terdapat 25 rukun tetangga (RT) yang tersebar di 23 desa di 12 kecamatan dinyatakan zona merah, karena terdapat warga yang terkonfirmasi covid-19. Sehingga aktivitas warga keluar masuk ke desa itu dibatasi sebagai antisipasi meluasnya kasus korona. (Akhmad
Safuan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)