medcom.id, Tangerang: Ditemui di RSUD Kabupaten Tangerang, pria berusia 18 tahun itu tampak tergolek lemas di kamar Dahlia. Dua selang infus juga masih terpasang di lengan kirinya.
Anggi, 18 warga Desa Balaradin, Kecamatan Lebak Siu, Kabupaten Tangerang, berucap syukur meski luka bakar di sekujur tubuh.
"Alhamdulillah masih dikasih selamat, namanya musibah enggak ada yang kepengen," kata pria yang sudah tiga bulan bekerja di pabrik kembang api maut, di Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Rabu 1 November 2017.
(Baca: Cerita Korban Ledakan Pabrik Petasan)
Anggi bekerja di tempat itu bersama dua saudara kandungnya. Kakak tertuanya, Deni, dan kakak ke-empat, Muhamad Taneri, lebih dulu mengadu nasib di gudang kembang api itu
Namun sayang, Deni kehilangan nyawa di pabrik maut tersebut. Sementara Muhamad Taneri, sudah kembali ke Tegal, bersama rombongan jenazah yang juga warga Lebak Siu.
Anggi mengaku, pabrik itu sebelumnya adalah gudang penyimpanan kembang api. Baru dua bulan belakangan memproduksi kembang api.
"Saya kerja sudah tiga bulan, tapi dulu itu hanya gudang," ucap anak ke lima pasangan Sofiyah dan Yanto itu.
Dia pun mengaku pasrah dengan kondisi yang dialami sekarang. Dia hanya berusaha cepat sehat dan bisa beraktivitas kembali.
"Bantu doanya, tapi syukur alhamdulillah ini sudah jauh lebih baik dari sebelumnya," ucap dia.
(Baca: Polisi Masih Cari 1 Tersangka Ledakan Pabrik Petasan)
medcom.id, Tangerang: Ditemui di RSUD Kabupaten Tangerang, pria berusia 18 tahun itu tampak tergolek lemas di kamar Dahlia. Dua selang infus juga masih terpasang di lengan kirinya.
Anggi, 18 warga Desa Balaradin, Kecamatan Lebak Siu, Kabupaten Tangerang, berucap syukur meski luka bakar di sekujur tubuh.
"Alhamdulillah masih dikasih selamat, namanya musibah enggak ada yang kepengen," kata pria yang sudah tiga bulan bekerja di pabrik kembang api maut, di Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Rabu 1 November 2017.
(Baca: Cerita Korban Ledakan Pabrik Petasan)
Anggi bekerja di tempat itu bersama dua saudara kandungnya. Kakak tertuanya, Deni, dan kakak ke-empat, Muhamad Taneri, lebih dulu mengadu nasib di gudang kembang api itu
Namun sayang, Deni kehilangan nyawa di pabrik maut tersebut. Sementara Muhamad Taneri, sudah kembali ke Tegal, bersama rombongan jenazah yang juga warga Lebak Siu.
Anggi mengaku, pabrik itu sebelumnya adalah gudang penyimpanan kembang api. Baru dua bulan belakangan memproduksi kembang api.
"Saya kerja sudah tiga bulan, tapi dulu itu hanya gudang," ucap anak ke lima pasangan Sofiyah dan Yanto itu.
Dia pun mengaku pasrah dengan kondisi yang dialami sekarang. Dia hanya berusaha cepat sehat dan bisa beraktivitas kembali.
"Bantu doanya, tapi syukur alhamdulillah ini sudah jauh lebih baik dari sebelumnya," ucap dia.
(Baca: Polisi Masih Cari 1 Tersangka Ledakan Pabrik Petasan) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)