Jambi: Provinsi Jambi membutuhkan 17,2 ton oksigen cair setiap hari untuk mendukung penanganan pasien covid-19 di rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang lain. Demikian diungkap Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jambi Kombes Sigit Sutiyono dari Satuan Tugas Oksigen Polda Jambi.
Saat menerima kedatangan satu isotank yang diimpor dari Malaysia pada Kamis petang, 26 Agustus 2021, ia mengatakan kebutuhan oksigen cair harian tersebut setara dengan 2.068 tabung oksigen ukuran enam meter kubik.
"Tingkat kebutuhan oksigen masih cukup tinggi, tetapi tidak setinggi beberapa minggu yang lalu, karena adanya dukungan dana CSR beberapa perusahaan yang kita terima dari Provinsi Jambi," kata Sigit.
Ia menyebutkan, isotank nantinya akan digunakan untuk mengambil oksigen cair dari perusahaan dan mendistribusikannya ke rumah sakit.
Baca juga: Objek Wisata di Karawang Tutup Selama Perpanjangan PPKM
Sigit menjelaskan, pengadaan isotank dilakukan untuk mengatasi masalah dalam penyediaan dan pendistribusian oksigen untuk fasilitas kesehatan.
"Banyak kendalanya, seperti suplai yang berkurang, kemudian tidak ada alat angkut isotank," terangnya.
Sigit memastikan pengadaan isotank tidak melalui proses tender.
"Prosesnya 14 hari dari Malaysia, dengan bantuan kepolisian dan atase perdagangan yang ada di Malaysia diberikan kemudahan dan sampai di pelabuhan Tanjung Priok langsung dilakukan pengawalan sampai ke Jambi," jelas dia.
Baca juga: Warga Terdampak Pembangunan di Bojonegoro Dapat Bantuan Kerahiman
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi Bachyuni Deliansyah mengungkapkan pemerintah provinsi melakukan pembelian isotank menggunakan dana bantuan tidak terduga (BTT) senilai Rp1,3 miliar.
"Ini sesuai dengan kesepakatan dengan unsur Forkompinda ketika covid-19 di Jambi sedang naik-naiknya," kata Bachyuni.
Isotank dengan kapasitas 26 ton tersebut, menurut dia, akan digunakan untuk mendukung distribusi oksigen ke rumah sakit di wilayah Provinsi Jambi. Sebelum peralatan pendukungnya tiba, isotank yang diimpor dari Malaysia akan ditempatkan di kantor Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi.
"Tergantung nanti kebutuhan dari rumah sakit, nanti mobil ini akan keliling rumah sakit yang membutuhkan," urainya.
Jambi: Provinsi Jambi membutuhkan 17,2 ton oksigen cair setiap hari untuk mendukung penanganan
pasien covid-19 di rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang lain. Demikian diungkap Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jambi Kombes Sigit Sutiyono dari Satuan Tugas Oksigen Polda Jambi.
Saat menerima kedatangan satu isotank yang diimpor dari Malaysia pada Kamis petang, 26 Agustus 2021, ia mengatakan kebutuhan oksigen cair harian tersebut setara dengan 2.068 tabung oksigen ukuran enam meter kubik.
"Tingkat kebutuhan oksigen masih cukup tinggi, tetapi tidak setinggi beberapa minggu yang lalu, karena adanya dukungan dana CSR beberapa perusahaan yang kita terima dari Provinsi Jambi," kata Sigit.
Ia menyebutkan, isotank nantinya akan digunakan untuk mengambil oksigen cair dari perusahaan dan mendistribusikannya ke rumah sakit.
Baca juga:
Objek Wisata di Karawang Tutup Selama Perpanjangan PPKM
Sigit menjelaskan, pengadaan isotank dilakukan untuk mengatasi masalah dalam penyediaan dan pendistribusian oksigen untuk fasilitas kesehatan.
"Banyak kendalanya, seperti suplai yang berkurang, kemudian tidak ada alat angkut isotank," terangnya.
Sigit memastikan pengadaan isotank tidak melalui proses tender.
"Prosesnya 14 hari dari Malaysia, dengan bantuan kepolisian dan atase perdagangan yang ada di Malaysia diberikan kemudahan dan sampai di pelabuhan Tanjung Priok langsung dilakukan pengawalan sampai ke Jambi," jelas dia.
Baca juga:
Warga Terdampak Pembangunan di Bojonegoro Dapat Bantuan Kerahiman
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi Bachyuni Deliansyah mengungkapkan pemerintah provinsi melakukan pembelian isotank menggunakan dana bantuan tidak terduga (BTT) senilai Rp1,3 miliar.
"Ini sesuai dengan kesepakatan dengan unsur Forkompinda ketika covid-19 di Jambi sedang naik-naiknya," kata Bachyuni.
Isotank dengan kapasitas 26 ton tersebut, menurut dia, akan digunakan untuk mendukung distribusi oksigen ke rumah sakit di wilayah Provinsi Jambi. Sebelum peralatan pendukungnya tiba, isotank yang diimpor dari Malaysia akan ditempatkan di kantor Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi.
"Tergantung nanti kebutuhan dari rumah sakit, nanti mobil ini akan keliling rumah sakit yang membutuhkan," urainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)