Sampit: Empat desa/kelurahan di Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dilanda banjir. Banjir tersebut diakibatkan meningkatnya curah hujan sejak sepekan terakhir.
"Banjir terjadi mulai kemarin akibat hujan deras yang membuat sungai meluap. Hari ini banjir terlihat semakin tinggi," kata Pelaksana Tugas Camat Mentaya Hulu, Sardinin, saat dihubungi, Selasa, 23 Juni 2020.
Baca: 263 Desa di Kalteng Rawan Bencana Karhutla
Sardinin menjelaskan banjir merendam tiga desa dan satu kelurahan yaitu Desa Tanjung Jariangau, Desa Bawan, Kelurahan Kuala Kuayan, dan Desa Tangkarobah.
Tingginya curah hujan membuat sungai meluap dan merendam permukiman yang umumnya berada di bantaran sungai. Ketinggian air sekitar 40 sentimeter dan umumnya merendam jalan desa dan rumah yang sudah terendam karena lokasi yang cukup rendah.
Warga khawatir banjir akan terus meningkat karena hujan masih sering terjadi. Sebagian warga mulai mengantisipasi kondisi terburuk itu dengan mengamankan barang berharga ke tempat yang lebih tinggi.
Berdasarkan data banjir juga merendam sejumlah kawasan di kecamatan ini pada Mei lalu. Saat itu banjir bahkan terjadi cukup luas di sembilan kecamatan, khususnya di kawasan utara.
"Banjir yang memang sering terjadi saat curah hujan tinggi, membuat masyarakat mengantisipasi dengan membangun rumah dua tingkat sehingga mereka masih bisa menempati lantai atas ketika banjir mulai merendam rumah mereka," jelas Sardinin.
Sampit: Empat desa/kelurahan di Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dilanda banjir. Banjir tersebut diakibatkan meningkatnya curah hujan sejak sepekan terakhir.
"Banjir terjadi mulai kemarin akibat hujan deras yang membuat sungai meluap. Hari ini banjir terlihat semakin tinggi," kata Pelaksana Tugas Camat Mentaya Hulu, Sardinin, saat dihubungi, Selasa, 23 Juni 2020.
Baca:
263 Desa di Kalteng Rawan Bencana Karhutla
Sardinin menjelaskan banjir merendam tiga desa dan satu kelurahan yaitu Desa Tanjung Jariangau, Desa Bawan, Kelurahan Kuala Kuayan, dan Desa Tangkarobah.
Tingginya curah hujan membuat sungai meluap dan merendam permukiman yang umumnya berada di bantaran sungai. Ketinggian air sekitar 40 sentimeter dan umumnya merendam jalan desa dan rumah yang sudah terendam karena lokasi yang cukup rendah.
Warga khawatir banjir akan terus meningkat karena hujan masih sering terjadi. Sebagian warga mulai mengantisipasi kondisi terburuk itu dengan mengamankan barang berharga ke tempat yang lebih tinggi.
Berdasarkan data banjir juga merendam sejumlah kawasan di kecamatan ini pada Mei lalu. Saat itu banjir bahkan terjadi cukup luas di sembilan kecamatan, khususnya di kawasan utara.
"Banjir yang memang sering terjadi saat curah hujan tinggi, membuat masyarakat mengantisipasi dengan membangun rumah dua tingkat sehingga mereka masih bisa menempati lantai atas ketika banjir mulai merendam rumah mereka," jelas Sardinin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)