Warga memilah sampah di TPA Jatibarang Semarang. Inibaru.id/Audrian Firhanussa
Warga memilah sampah di TPA Jatibarang Semarang. Inibaru.id/Audrian Firhanussa

Overload, TPA Jatibarang Semarang Rawan Longsor

Inibaru • 02 Maret 2022 17:15
Semarang: Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang dinyatakan sudah overload alias terlalu penuh. Kepala UPTD TPA Jatibarang Semarang, Wahyu Heryawan, mengatakan kondisi TPA yang seharusnya sudah ditutup pada 2021 ini rawan longsor.
 
Sampah di TPA yang berlokasi di Kedungpane, Kecamatan Mijen, ini sudah menggunung dan dianggap sudah melampaui batas.
 
"Saat ini tempat kita sudah benar-benar sudah overload," kata Wahyu di Semarang, Rabu, 2 Maret 2022.

Baca: Angka Kasus Covid-19 di Solo Mulai Menurun
 
Dia menjelaskan sebenarnya jumlah sampah yang dibuang ke TPA Jatibarang cenderung menurun sejak pandemi covid-19 menyerang Indonesia. Meski begitu jumlahnya tetap saja banyak yakni 800 ton setiap hari.
 
Hal inilah yang membuat gunung sampah di TPA tersebut semakin tinggi. Wahyu pun khawatir jika tumpukan sampah ini sampai longsor.
 
Kekhawatiran Wahyu cukup beralasan karena banyak orang yang beraktivitas di TPA tersebut. Demi mencegah hal ini terjadi, Wahyu meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dan pihak-pihak lain seperti akademis dan developer perumahan untuk mencari solusi mengurangi sampah dengan teknologi terbaru.
 
Wahyu sebenarnya memiliki usulan untuk mengurangi gunungan sampah tersebut, yakni dengan memakai Sistem Pengolahan Sampah Proses Termal yang sudah diterapkan di kota lain, yakni Surabaya.
 
Pengelolaan dengan teknologi termal di sana cukup berhasil. Apalagi hasil dari pengelolaan ini adalah energi listrik yang tentu bisa dimanfaatkan banyak pihak.
 
"Kalau pakai termal, semua sampah bisa masuk, kecuali kaca, besi, dan batu. Kemudian pengelolaan lewat termal ini bisa membuat sampah menjadi listrik," jelas Wahyu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan