Sungai Besuk Kobokan Gunung Semeru/MI/Bagus Suryo
Sungai Besuk Kobokan Gunung Semeru/MI/Bagus Suryo

Bupati Lumajang Minta Gunung Semeru Dipasang EWS

Amaluddin • 20 Desember 2021 15:43
Surabaya: Bupati Lumajang, Jawa Timur, Thoriqul Haq, berharap Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memasang alat peringatan dini bencana atau early warning system (EWS) di Gunung Semeru. Thoriq menilai alat tersebut bisa mengevakuasi warga dengan cepat, dan meminimalisasi korban. 
 
"Makanya, keberadaan sistem peringatan dini itu penting disediakan di Gunung Semeru," kata Thoriq, dikonfirmasi, Senin, 20 Desember 2021.
 
EWS merupakan alat pendeteksi dini gempa dan tsunami yang ada dilaut. Saat ada tanda bunyi (sirine) warga bisa langsung dievakuasi dengan cepat. Alat itu milik BMKG dan BNPB, bukan pemerintah daerah.

Alat tersebut juga terhubung dengan server milik BMKG dan BNPB. Contohnya ketika air laut meninggi, alat itu secara otomatis akan menyampaikan informasi itu ke pusat untuk disebarkan ke pihak terkait. 
 
"Alat yang bisa melihat dengan volume, kapasitas, kekuatan dari guguran awan panas yang menyebabkan terjadinya bencana yang harus kita antisipasi," ujarnya. 
 
Baca: Pemkab Lumajang Butuh Dukungan Tanggulangi Dampak Erupsi Semeru
 
Oleh karena itu, Thoriq mendorong pihak yang menangani kebencanaan memiliki standar informasi, yang lebih akurat untuk peringatan dini bencana. Dengan demikian, Pemda juga bisa memberitahukan kepada masyarakat akan terjadinya bencana.
 
"Selanjutnya, dapat mengantisipasi dan meminimalisasi adanya korban bencana ke depannya," ujarnya. 
 
Status Gunung Semeru meningkat dari waspada menjadi siaga per Jumat, 17 Desember 2021. Informasi ini dipertegas melalui laporan yang tertera pada situs magma.vsi.esdm.go.id dari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
 
Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu juga tercatat mengalami dua kali kali gempa embusan dengan amplitudo 4 hingga 9 milimeter. Gempa ini berlangsung sekitar 60 hingga 63 detik. Selanjutnya, juga dilaporkan mengalami satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 18 mm, S-P 52 detik dan lama gempa 135 detik.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan