Jenazah Sersan Satu Eka Andriyanto, anggota Pos Ramil Elelim beserta istri, Sri Lestari, disemayamkan dalam peti jenazah. Mereka berdua korban serangan mematikan kelompok bersenjata, juga anak balita mereka yang terluka sabetan senjata tajam di tangannya.
Jenazah Sersan Satu Eka Andriyanto, anggota Pos Ramil Elelim beserta istri, Sri Lestari, disemayamkan dalam peti jenazah. Mereka berdua korban serangan mematikan kelompok bersenjata, juga anak balita mereka yang terluka sabetan senjata tajam di tangannya.

Penembakan Prajurit TNI dan Istri di Papua Diselidiki

Antara • 31 Maret 2022 19:46
Jayapura: Polres Yalimo, Polda Papua, masih menyelidiki kasus penembakan dan penganiayaan yang menewaskan anggota Pos Ramil Elelim, Sersan Satu Eka Andrianto, beserta istrinya, Sri Lestari, yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan.
 
"Memang benar anggota Polres Yalimo sedang menyelidiki meninggalnya pasutri yang ditembak dan dianiaya pada Kamis pagi. Belum dipastikan siapa pelaku penyerangan yang juga menyebabkan anak kedua korban terluka jarinya," kata Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri di Jayapura, Kamis, 31 Maret 2022.
 
Ia juga sudah memerintahkan Direktur Direktorat Kimininal Umum Polda Papua untuk mengirim penyidik ke Elelim guna membantu Polres Yalimo mengungkap kasus itu. 

Ketika ditanya apakah pelakunya kelompok bersenjata Papua, Fakhiri menyatakan, "Kami masih tunggu hasil penyelidikan yang dilakukan anggota."
 
Baca juga: Babinsa dan Istri Tewas Ditembak dan Dianiaya Kelompok Tak Dikenal di Papua
 
Hal senada juga dinyatakan Komandan Korem 172/PWY, Brigadir Jenderal TNI Izak Pangemanan, yang menyatakan kasus penembakan dan pembunuhan yang menewaskan prajurit TNI AD dan istrinya akan diselidiki.
 
"Apalagi pasangan suami-istri itu sudah bertugas cukup lama di Elelim dan dilaporkan bergaul baik dengan warga setempat," ungkap Pangemanan.
 
Ia mengungkapkan insiden terjadi saat Sertu Eka bersama keluarganya tinggal di kios yang menjadi tempat usaha mereka.
 
"Saat ini jenazah mereka masih disemayamkan di Markas Kodim 1702/Jayawijaya di Wamena karena tidak bisa dipindahkan ke Sentani dari Elelim akibat cuaca tidak bersahabat," imbuh Pangemanan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan