Jokowi Cek Vaksinasi BIN di Tarakan, Ini Pesan ke Pelajar
Lukman Diah Sari • 19 Oktober 2021 19:07
Tarakan: Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah duta besar (dubes) negara sahabat menengok vaksinasi door to door dan pelajar yang digelar Badan Intelijen Negara (BIN) di Tarakan, Kalimantan Utara. Jokowi berpesan agar para pelajar dan santri tetap disiplin protokol kesehatan saat pembelajaran tatap muka (PTM).
"Vaksinasi massal ini dikoordinasi oleh BIN, dan pada sore hari ini saya juga kedatangan tamu istimewa, para duta besar dari negara-negara di Uni Eropa, dari Eropa, dan juga Bank Dunia. Untuk melihat secara langsung proses vaksinasi yang ada di negara kita Indonesia," ujar Jokowi di SMPN 1 Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa, 19 Oktober 2021.
Selain menengok langsung di Tarakan, Jokowi juga meninjau vaksinasi massal para pelajar dan santri di daerah lainnya secara virtual. Salah satunya, pelajar di SMAN 3 Gorontalo, Siti Fadillah, yang mengeluh ke Jokowi ihwal pembelajaran daring.
"Teman-teman mengeluh karena sering kami keluar dari room Zoom, sehingga tidak dapat mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir. Saya juga sering merasa terganggu karena seringkali suara Ibu Guru berpadu dengan pompa air di rumah," ucap Siti ke Jokowi.
Baca: Menkes: 80,5% Sasaran Diprediksi Sudah Divaksinasi Akhir 2021
Seusai menyapa para pelajar dan santri di daerah lainnya, Jokowi mengatakan, para pelajar dan santri bisa mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) jika telah divaksinasi tahap pertama. Kemudian, pelajar dan santri diharap mengikuti vaksinasi tahap kedua.
"Setelah itu, tiga-empat minggu lagi suntik yang kedua. Kita harapkan, kita semuanya bisa terlindungi, terproteksi dari penyebaran covid-19," kata Jokowi.
Jokowi berpesan agar pelajar dan santri tetap semangat belajar, baik secara daring maupun tatap muka. Dia mengingatkan para pelajar dan santri yang telah divaksin tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Kalau nanti sudah mulai masuk kelas, jangan lupa disiplin protokol kesehatan, selalu memakai masker, kalau habis kegiatan cuci tangan, jangan bergerombol, berkerumunan. Kita harapkan semakin hari kasus-kasus positif yang ada di negara kita akan semakin menurun," tutur Jokowi.
Jokowi berharap agar di akhir 2021 nanti, sebanyak 70 persen penduduk Indonesia sudah divaksinasi. Oleh karena itu, vaksinasi door to door ini penting agar masyarakat cepat menerima vaksin.
“Jadi petugas vaksin, vaksinator datang dari rumah ke rumah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk memudahkan masyarakat mendapatkan vaksin yang secepat-cepatnya. Ini untuk mempercepat capaian vaksinasi secara nasional,” jelas Jokowi.
Dalam kunjungannya, Jokowi didampingi Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan. Sementara, para dubes yang ikut antara lain Dubes Ceko untuk Indonesia Jaroslav Dolecek beserta istri, Dubes Cili untuk Indonesia Gustavo Nelson Ayares Ossandron, Dubes Finlandia untuk Indonesia Jari Sinkari, Dubes Swiss untuk Indonesia Kurt Kunz, Wakil Dubes Brazil untuk Indonesia Daniel Barra Ferreira, dan Country Director Bank Dunia Satu Kahkonen.
Selain di Tarakan, Kalimantan Utara, BIN juga menggelar vaksinasi massal pelajar dan door to door serentak di 11 provinsi dengan total 70.000 dosis. 11 provinsi tersebut yaitu Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara dan Gorontalo.
BIN juga turut memberikan bantuan kepada para penerima vaksin. Para pelajar dan santri mendapatkan paket vitamin, sedangkan para warga yang mengikuti vaksinasi door to door menerima paket sembako.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
Tarakan: Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah duta besar (dubes) negara sahabat menengok
vaksinasi door to door dan pelajar yang digelar Badan Intelijen Negara (BIN) di Tarakan, Kalimantan Utara. Jokowi berpesan agar para pelajar dan santri tetap disiplin protokol kesehatan saat pembelajaran tatap muka (PTM).
"Vaksinasi massal ini dikoordinasi oleh BIN, dan pada sore hari ini saya juga kedatangan tamu istimewa, para duta besar dari negara-negara di Uni Eropa, dari Eropa, dan juga Bank Dunia. Untuk melihat secara langsung proses vaksinasi yang ada di negara kita Indonesia," ujar Jokowi di SMPN 1 Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa, 19 Oktober 2021.
Selain menengok langsung di Tarakan, Jokowi juga meninjau vaksinasi massal para pelajar dan santri di daerah lainnya secara virtual. Salah satunya, pelajar di SMAN 3 Gorontalo, Siti Fadillah, yang mengeluh ke Jokowi ihwal pembelajaran daring.
"Teman-teman mengeluh karena sering kami keluar dari
room Zoom, sehingga tidak dapat mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir. Saya juga sering merasa terganggu karena seringkali suara Ibu Guru berpadu dengan pompa air di rumah," ucap Siti ke Jokowi.
Baca: Menkes: 80,5% Sasaran Diprediksi Sudah Divaksinasi Akhir 2021
Seusai menyapa para pelajar dan santri di daerah lainnya, Jokowi mengatakan, para pelajar dan santri bisa mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) jika telah divaksinasi tahap pertama. Kemudian, pelajar dan santri diharap mengikuti vaksinasi tahap kedua.
"Setelah itu, tiga-empat minggu lagi suntik yang kedua. Kita harapkan, kita semuanya bisa terlindungi, terproteksi dari penyebaran covid-19," kata Jokowi.
Jokowi berpesan agar pelajar dan santri tetap semangat belajar, baik secara daring maupun tatap muka. Dia mengingatkan para pelajar dan santri yang telah divaksin tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Kalau nanti sudah mulai masuk kelas, jangan lupa disiplin protokol kesehatan, selalu memakai masker, kalau habis kegiatan cuci tangan, jangan bergerombol, berkerumunan. Kita harapkan semakin hari kasus-kasus positif yang ada di negara kita akan semakin menurun," tutur Jokowi.