Temanggung: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung, Jawa Tengah, mendata sedikitnya ada 16 bangunan rumah di Kecamatan Parakan rusak diterjang angin
kencang pada Kamis petang, 2 Desember 2021. Kerusakan rata-rata di bagian atap.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Temanggung, Toifur Hadi Wuryanto memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Saat ini pihaknya masih terus melakukan pendataan agar diketahui secara pasti keseluruhan jumlah rumah dan bangunan yang rusak, berikut kerugiannya.
"Data sementara ada 16 bangunan rumah, kantor serta pertokoan yang rusak, namun jumlah tersebut diperkirakan bertambah, khususnya yang rusak ringan, untuk korban jiwa tidak ada," katanya, Jumat, 3 Desember 2021.
Usai kejadian, kata Toifur, masyarakat dibantu Tim SAR, TNI, Polri dan sejumlah relawan langsung melakukan pembersihan rumah warga yang terdampak bencana. Pihaknya juga membantu memasang atap sementara dengan menggunakan terpal agar lebih aman saat hujan turun.
Baca juga: Dinsos Kota Bandung Akui 19 ASN Terima Bansos
"Asesmen juga masih dilakukan untuk mengetahui jumlah korban dalam bencana angin ini," terang dia.
Sekretaris Kecamatan Parakan, Edi Murjanto, mengatakan, bencana angin terjadi di 4 titik dalam dua desa, yakni Wanutengah dan Parakan Wetan.
"Angin terjadi di dua lokasi, di Parakan Wetan ada tiga titik dan juga di Wanutengah," ungkapnya.
Peristiwa angin kencang terjadi sekitar pukul 4 sore. Angin bermula dari atas Rumah Sakit Ngesti Waluyo. Dalam hitungan menit angin langsung bergerak menerjang pemukiman, serta menggulung sejumlah atap bangunan. Saat kejadian, mendung hitam menyelimuti wilayah Kecamatan Parakan. (Tosiani)
Temanggung:
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung, Jawa Tengah, mendata sedikitnya ada 16 bangunan rumah di Kecamatan Parakan rusak diterjang angin
kencang pada Kamis petang, 2 Desember 2021. Kerusakan rata-rata di bagian atap.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Temanggung, Toifur Hadi Wuryanto memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Saat ini pihaknya masih terus melakukan pendataan agar diketahui secara pasti keseluruhan jumlah rumah dan bangunan yang rusak, berikut kerugiannya.
"Data sementara ada 16 bangunan rumah, kantor serta pertokoan yang rusak, namun jumlah tersebut diperkirakan bertambah, khususnya yang rusak ringan, untuk korban jiwa tidak ada," katanya, Jumat, 3 Desember 2021.
Usai kejadian, kata Toifur, masyarakat dibantu Tim SAR, TNI, Polri dan sejumlah relawan langsung melakukan pembersihan rumah warga yang terdampak bencana. Pihaknya juga membantu memasang atap sementara dengan menggunakan terpal agar lebih aman saat hujan turun.
Baca juga:
Dinsos Kota Bandung Akui 19 ASN Terima Bansos
"Asesmen juga masih dilakukan untuk mengetahui jumlah korban dalam bencana angin ini," terang dia.
Sekretaris Kecamatan Parakan, Edi Murjanto, mengatakan, bencana angin terjadi di 4 titik dalam dua desa, yakni Wanutengah dan Parakan Wetan.
"Angin terjadi di dua lokasi, di Parakan Wetan ada tiga titik dan juga di Wanutengah," ungkapnya.
Peristiwa angin kencang terjadi sekitar pukul 4 sore. Angin bermula dari atas Rumah Sakit Ngesti Waluyo. Dalam hitungan menit angin langsung bergerak menerjang pemukiman, serta menggulung sejumlah atap bangunan. Saat kejadian, mendung hitam menyelimuti wilayah Kecamatan Parakan. (Tosiani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)