Pelaku S tampak memegangi cucunya, TK saat digiring ke Polrestabes Palembang karena diduga melakukan praktik eksploitasi anak, Rabu (28/4). (ANTARA/HO/21)
Pelaku S tampak memegangi cucunya, TK saat digiring ke Polrestabes Palembang karena diduga melakukan praktik eksploitasi anak, Rabu (28/4). (ANTARA/HO/21)

Nenek Diduga Eksploitasi Cucunya Jadi Pengemis di Palembang

Antara • 29 April 2021 07:18
Palembang: Polisi menyelidiki dugaan kasus eksploitasi anak jadi pengemis setelah menangkap seorang perempuan berusia 46 tahun yang terekam kamera sedang memukuli anak usia delapan tahun di sebuah trotoar di Kota Palembang, Sumatra Selatan.
 
Perempuan berinisal S itu telah ditangkap Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Palembang pada Rabu sore, 28 April 2021, dengan membawa serta anak berinisial TK tersebut.
 
"Kami masih mendalami keterangan pelaku, korban dan saksi," kata Kepala Unit PPA Polrestabes Palembang Ipti Fifin Sumailan, melansir Antara, Kamis, 29 April 2021.

Pelaku diduga memperkerjakan TK sebagai pengemis di Simpang Charitas yang dikenal sebagai persimpangan paling ramai di Kota Palembang. TK diduga telah dijadikan pengemis dalam waktu yang lama hingga seorang warga diam-diam merekam aksinya.
 
Baca: Kabupaten Bogor Zona Merah Pelanggaran Hak Anak
 
TK tampak memberikan sejumlah uang kepada pelaku, namun justru anak malang itu mendapat pukulan di kepala berulang kali dan membuat geram warga yang merekam.
 
Potongan video tersebut diposting ke sosial media Instagram dan sekejap menjadi viral. Netizen ramai-ramai menandai akun kepolisian setempat dan meminta bergerak cepat menangkap pelaku..
 
"Kami langsung mendapat atensi pimpinan untuk menangkapnya," terangnya.
 
Berdasarkan pemeriksaan sementara, S menyatakan TK merupakan cucunya yang diajak mengemis satu pekan terakhir dengan dalih mengisi waktu kosong belajar daring di rumah.
 
Baca: Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Malang Diklaim Menurun
 
"Saya menyesal pak," kata pelaku kepada petugas yang saat ditangkap di jalan dan sempat meronta-meronta dan memeluk TK.
 
Sementara TK mengaku harus menyetor kepada S sebebsar Rp30.000 setiap hari. Jika tidak, maka dirinya akan menerima pukulan serta jambakan dari neneknya itu.
 
Polisi memutuskan mengirim TK ke Rumah Aman Dinsos Sumsel. Sebelumnya, petugas juga dua pekan lalu telah mengamankan bocah laki-laki yang diduga kuat merupakan adik TK.
 
Sementara S dijebloskan ke penjara dan bersiap menghadapi tuntutan pasal eksploitasi undang-undang perlindungan anak dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan