Sejumlah pedagang terlihat mulai beraktivitas di pasar terapung Lok Baintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. MI/LILIEK DHARMAWAN
Sejumlah pedagang terlihat mulai beraktivitas di pasar terapung Lok Baintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. MI/LILIEK DHARMAWAN

Harga Bahan Pokok di Kalsel Meroket

Media Indonesia.com • 28 Januari 2021 11:42
Banjarmasin: Harga kebutuhan pokok di Kalimantan Selatan (Kalsel) terus melonjak dampak dari cuaca buruk dan bencana banjir. Tapi, cadangan pangan Kalsel dipastikan aman hingga empat bulan ke depan.
 
"Untuk stok bahan pokok di Kalsel masih relatif stabil. Namun ada kenaikan harga kebutuhan pokok terutama jenis sayuran lokal, seperti kacang panjang, kecambah, tomat, kangkung, petai, cabe rawit. Kenaikan harga antara 10-30%," ungkap Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani, Kamis, 28 Januari 2021.
 
Kenaikan harga, menurut Birhasani, adalah akibat bencana banjir yang melanda daerah sentra produksi pertanian serta  terhambatnya akses transportasi dan distribusi antardaerah. Kebutuhan pokok lain seperti bahan bakar minyak (BBM) dan gas juga terhambat.

Hingga kini, akses jalan nasional yang terputus akibat banjir di wilayah Kabupaten Banjar dan Tanah Laut belum pulih. Arus transportasi dialihkan ke jalur alternatif.
 
Baca: 3 Pekan Barito Kuala Kalsel Direndam Banjir
 
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kalsel Syamsir Rahman mengatakan, lebih 46 ribu hektare lahan pertanian di 11 kabupaten/kota rusak terkena banjir.
 
"Kalsel kehilangan potensi produksi padi hingga 200 ribu ton. Namun, kita optimistis produksi padi masih aman karena beberapa daerah seperti Kabupaten Tapin akan memasuki masa panen. Sementara stok pangan kita berdasarkan data Bulog cukup hingga empat bulan ke depan," ujarnya.
 
Pada bagian lain, Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Wilayah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memperkirakan kerugian sektor pertanian akibat bencana banjir di Kalsel adalah sebesar Rp216,266 miliar, dari total kerugian bencana mencapai Rp1,349 triliun.
 
Berdasarkan kajian BPPT, banjir besar dan tanah longsor yang melanda wilayah Kalsel terjadi akibat curah hujan ekstrem dan penurunan tutupan lahan terutama di daerah hulu yang berfungsi sebagai area penyimpanan air.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan