Barito: Wilayah hilir daerah aliran sungai (DAS) Barito, Kabupaten Barito Kuala, jadi daerah terparah dilanda bencana banjir di Kalimantan Selatan. Banjir yang sudah berlangsung tiga pekan tersebut merendam tujuh kecamatan, termasuk kawasan transmigrasi dan Kampung Inggris serta agropolitan jeruk.
"Sudah tiga minggu banjir merendam wilayah Barito Kuala. Kawasan pertanian dan agropolitan banyak mengalami kerusakan," tutur Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kalsel, Syamsir Rahman, Kamis, 28 Januari 2021, saat meninjau kondisi banjir di Kabupaten Barito Kuala.
Barito Kuala merupakan wilayah sentra pertanian padi dan jeruk di Kalsel. Ketinggian air mencapai satu meter diperkirakan merusak ribuan hektare tanaman pertanian dan hortikultura. Kawasan ini juga dicanangkan sebagai kawasan penopang program nasional Food Estate dan pengembangan pertanian lahan rawa.
Baca: Warga Lebak Diimbau Waspada Banjir
Kepala BPBD Kabupaten Barito Kuala, Sumarno, mengatakan banjir merendam puluhan desa di delapan kecamatan. Yakni Jejangkit, Mandastana, Kuripan, Tabukan, Bakumpai, Alalak, Rantau Badauh dan Handil Bakti.
Tercatat ada 18.862 keluarga atau 54.199 jiwa terdampak bencana banjir di Barito Kuala. Sebanyak 9.177 warga terpaksa pengungsi.
Sementara itu, bantuan bagi korban bencana banjir dan longsor di 11 kabupaten/kota di Kalsel terus mengalir dari berbagai pihak. Pada Kamis, 28 Januari 2021, bantuan berupa truk dapur umum dari TNI AL dan TNI AU tiba di pelabuhan Trisakti Banjarmasin yang diangkut KRI Banda Aceh.
Barito: Wilayah hilir daerah aliran sungai (DAS) Barito, Kabupaten Barito Kuala, jadi daerah terparah dilanda bencana
banjir di Kalimantan Selatan. Banjir yang sudah berlangsung tiga pekan tersebut merendam tujuh kecamatan, termasuk kawasan transmigrasi dan Kampung Inggris serta agropolitan jeruk.
"Sudah tiga minggu banjir merendam wilayah Barito Kuala. Kawasan pertanian dan agropolitan banyak mengalami kerusakan," tutur Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kalsel, Syamsir Rahman, Kamis, 28 Januari 2021, saat meninjau kondisi banjir di Kabupaten Barito Kuala.
Barito Kuala merupakan wilayah sentra pertanian padi dan jeruk di Kalsel. Ketinggian air mencapai satu meter diperkirakan merusak ribuan hektare tanaman pertanian dan hortikultura. Kawasan ini juga dicanangkan sebagai kawasan penopang program nasional Food Estate dan pengembangan pertanian lahan rawa.
Baca: Warga Lebak Diimbau Waspada Banjir
Kepala BPBD Kabupaten Barito Kuala, Sumarno, mengatakan banjir merendam puluhan desa di delapan kecamatan. Yakni Jejangkit, Mandastana, Kuripan, Tabukan, Bakumpai, Alalak, Rantau Badauh dan Handil Bakti.
Tercatat ada 18.862 keluarga atau 54.199 jiwa terdampak bencana banjir di Barito Kuala. Sebanyak 9.177 warga terpaksa pengungsi.
Sementara itu, bantuan bagi korban bencana banjir dan longsor di 11 kabupaten/kota di Kalsel terus mengalir dari berbagai pihak. Pada Kamis, 28 Januari 2021, bantuan berupa truk dapur umum dari TNI AL dan TNI AU tiba di pelabuhan Trisakti Banjarmasin yang diangkut KRI Banda Aceh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)