Ilustrasi. (Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko)
Ilustrasi. (Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko)

PKL Malioboro Diingatkan Segera Vaksinasi Covid-19

Antara • 25 Maret 2021 10:54
Yogyakarta: Unit Pelaksana Teknis Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meminta sekitar 25 persen pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro yang belum menjalani vaksinasi covid-19 segera melakukan vaksinasi di fasilitas kesehatan terdekat.
 
"Kami minta kesadaran semua pedagang untuk menjalani vaksinasi. Sebagian besar sudah divaksinasi. Yang belum, kurang dari 25 persen saja," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta, Ekwanto, di Yogyakarta, Kamis, 25 Maret 2021.
 
Menurut dia, saat pelaksanaan vaksinasi massal pada awal Maret, masih ada pedagang yang memilih tidak datang pada jadwal vaksinasi yang sudah ditentukan. Salah satu alasannya karena masih merasa khawatir dengan program vaksinasi.

"Biasanya, mereka ingin melihat apakah ada teman-teman mereka yang mengalami dampak atau efek samping usai divaksinasi. Setelah memastikan tidak ada efek samping berat, pedagang pun menjadi lebih yakin," terangnya.
 
Baca juga: Tes GeNose Agenda Wajib ASN Pemprov Babel
 
Pada hari pertama dan kedua vaksinasi massal, Ekwanto menyebut hanya ada sekitar 50 persen undangan yang datang. Namun, jumlah sasaran melonjak signifikan pada hari ketiga dan keempat vaksinasi.
 
"Pedagang yang seharusnya diundang pada hari pertama dan kedua, justru datang pada hari ketiga dan keempat setelah merasa lebih yakin," ungkap Ekwanto.
 
Sedangkan untuk pedagang yang belum menjalani vaksinasi dan ingin melakukan vaksinasi, diminta datang langsung ke kantor UPT Kawasan Cagar Budaya terlebih dulu untuk mendapat pengantar vaksinasi di klinik atau puskesmas.
 
"Nama pedagang sudah tercatat dalam daftar penerima vaksin karena sudah didaftar pada awal Maret. Untuk bisa mengakses vaksinasi, perlu surat pengantar dari UPT. Bisa kami arahkan ke Puskesmas Danurejan, Gondomanan, atau Gedongtengen," jelasnya.
 
 

Ekwanto berharap, seluruh pedagang yang belum divaksinasi sudah dapat memenuhi kewajibannya dalam dua hingga tiga pekan ke depan.
 
Sedangkan bagi pedagang yang tetap enggan divaksinasi dengan alasan apa pun akan diwajibkan menjalani tes cepat (rapid test) antigen tiap dua hari sekali jika tetap ingin berjualan.
 
"Sudah ada komitmen dengan ketua paguyuban pedagang. Rapid test antigen ini dilakukan secara mandiri. Tujuannya supaya memberikan keamanan bersama untuk pedagang yang berjualan."
 
Jika ada yang belum vaksinasi, imbuh dia, berpotensi terpapar dan bisa menularkan ke orang lain. "Kami ingin memastikan pedagang pun bisa berjualan dengan aman. Jangan ada yang berlubang-lubang," paparnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan