Surabaya: Polda Jawa Timur mengamankan enam peserta Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) XXXI di Surabaya, Jawa Timur. Pengamanan ini buntut kericuhan di arena kongres hingga menyebabkan kaca Gedung Islamic Center pecah.
"Pengamanan enam orang itu atas permintaan panitia. Sekarang masih dalam pemeriksaan," kata Kapolda Jatim Irjen Nico Avinta, di Surabaya, Rabu, 24 Maret 2021.
Nico mengatakan, kericuhan kongres HMI yang terjadi pada Selasa malam, 23 Maret 2021, bisa dikendalikan. Sehingga agenda kongres kembali dilanjutkan.
Baca: 10 Tersangka Kericuhan saat Demo di Ternate Dipulangkan
"Sampai selepas subuh tadi, kegiatan kongres masih berjalan dengan agenda pembahasan pleno kedua menuju ketiga," ujarnya.
Untuk mengantisipasi kericuhan serupa, pihaknya menyiagakan ratusan personel di sekitar lokasi kongres. Pengamanan tersebut juga dilakukan atas permintaan panitia dan Pemprov Jatim.
"Kami lakukan pendekatan. Kami bagi dengan bantuan Ibu Gubernur dan Bapak Pangdam serta Danlanud, sehingga (massa dari Makasar) bisa dibagi di mess-mess provinsi dan TNI. Alhamdulillah rombongan 1.300 bisa mengerti dan mengamankan surabaya," terangnya.
Diketahui, Kongres HMI XXXI di Gedung Islamic Center Surabaya berlangsung ricuh, Selasa malam, 23 Maret 2021. Sejumlah peserta kongres mengamuk dan saling lempar kursi hingga menyebabkan kaca gedung pecah.
Baca: Brasil Ricuh usai Pria Kulit Hitam Tewas Dipukuli Petugas
Tak hanya itu, ratusan kursi yang sebelumnya tertata rapi juga porak poranda karena dihamburkan peserta kongres. Belum ada laporan korban luka akibat insiden tersebut, namun kongres sempat terhenti akibat kericuan itu.
Kericuhan yang berjung perusakan ini memaksa aparat kepolisian masuk dan mengamankan situasi. Sementara di luar arena kongres, massa penggembira juga terlibat ketegangan dengan petugas. Penyebabnya, mereka memaksa masuk namun diadang petugas.
Kericuhan bermula dari keinginan beberapa peserta kongres untuk menghadirkan Badan Koordinasi (Badko) HMI se-Indonesia di arena kongres ditolak mayoritas peserta. Akibatnya, situasi menjadi panas hingga terjadi keributan.
Surabaya: Polda Jawa Timur mengamankan enam peserta Kongres
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) XXXI di Surabaya, Jawa Timur. Pengamanan ini buntut kericuhan di arena kongres hingga menyebabkan kaca Gedung Islamic Center pecah.
"Pengamanan enam orang itu atas permintaan panitia. Sekarang masih dalam pemeriksaan," kata Kapolda Jatim Irjen Nico Avinta, di Surabaya, Rabu, 24 Maret 2021.
Nico mengatakan, kericuhan kongres HMI yang terjadi pada Selasa malam, 23 Maret 2021, bisa dikendalikan. Sehingga agenda kongres kembali dilanjutkan.
Baca: 10 Tersangka Kericuhan saat Demo di Ternate Dipulangkan
"Sampai selepas subuh tadi, kegiatan kongres masih berjalan dengan agenda pembahasan pleno kedua menuju ketiga," ujarnya.
Untuk mengantisipasi kericuhan serupa, pihaknya menyiagakan ratusan personel di sekitar lokasi kongres. Pengamanan tersebut juga dilakukan atas permintaan panitia dan Pemprov Jatim.
"Kami lakukan pendekatan. Kami bagi dengan bantuan Ibu Gubernur dan Bapak Pangdam serta Danlanud, sehingga (massa dari Makasar) bisa dibagi di mess-mess provinsi dan TNI. Alhamdulillah rombongan 1.300 bisa mengerti dan mengamankan surabaya," terangnya.
Diketahui, Kongres HMI XXXI di Gedung Islamic Center Surabaya berlangsung ricuh, Selasa malam, 23 Maret 2021. Sejumlah peserta kongres mengamuk dan saling lempar kursi hingga menyebabkan kaca gedung pecah.
Baca: Brasil Ricuh usai Pria Kulit Hitam Tewas Dipukuli Petugas
Tak hanya itu, ratusan kursi yang sebelumnya tertata rapi juga porak poranda karena dihamburkan peserta kongres. Belum ada laporan korban luka akibat insiden tersebut, namun kongres sempat terhenti akibat kericuan itu.
Kericuhan yang berjung perusakan ini memaksa aparat kepolisian masuk dan mengamankan situasi. Sementara di luar arena kongres, massa penggembira juga terlibat ketegangan dengan petugas. Penyebabnya, mereka memaksa masuk namun diadang petugas.
Kericuhan bermula dari keinginan beberapa peserta kongres untuk menghadirkan Badan Koordinasi (Badko) HMI se-Indonesia di arena kongres ditolak mayoritas peserta. Akibatnya, situasi menjadi panas hingga terjadi keributan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
