Temanggung: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menyiapkan program Sabuk Gunung untuk konservasi lahan kritis di kawasan Gunung Sumbing, Sindoro, dan Gunung Prahu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Temanggung, Entargo Yutri Wardono, mengatakan program Sabuk Gunung rencananya dilakukan pada 2021 melalui gerakan masyarakat.
"Kegiatan ini dalam rangka pelestarian alam, menghidupkan sejumlah mata air yang telah kering di kawasan Gunung Sumbing, Sindoro, dan Gunung Prahu, sehingga merupakan program jangka panjang agar hasilnya juga bisa dinikmati anak cucu," katanya, Kamis, 22 Oktober 2020.
Menurut dia untuk menjalankan program tersebut Pemkab Temanggung akan menggelontorkan dana sekitar Rp9 miliar dari APBD. Saat ini tim sudah mulai bergerak dengan melakukan sosialisasi dan edukasi, termasuk pendekatan budaya kepada masyarakat, terutama yang tinggal di kawasan tiga gunung tersebut.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Turun Drastis, Muba Masuk Zona Oranye
Selanjutnya akan dilakukan penghijauan menggunakan tanaman keras, atau tanaman buah-buahan yang memiliki nilai ekonomi sehingga masyarakat mendapat penghasilan tambahan.
Ia mencontohkan salah satu tanaman yang akan ditanam adalah macadamia. Kelebihan tanaman ini selain untuk konservasi juga bijinya seperti kacang almond dan harganya bisa mencapai Rp70.000 per kilogram.
Entargo menuturkan dalam program tersebut nantinya di setiap kecamatan ada satu desa binaan yang akan menjadi percontohan bagi desa-desa lain.
"Konservasi di lahan yang membentang di tiga gunung tersebut melingkupi 12 kecamatan, antara lain Selopampang, Tembarak, Tlogomulyo, Bulu, Bansari, Ngadirejo, Wonoboyo, dan Tretep," jelas dia.
Temanggung: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menyiapkan program Sabuk Gunung untuk
konservasi lahan kritis di kawasan Gunung Sumbing, Sindoro, dan Gunung Prahu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Temanggung, Entargo Yutri Wardono, mengatakan program Sabuk Gunung rencananya dilakukan pada 2021 melalui gerakan masyarakat.
"Kegiatan ini dalam rangka pelestarian alam, menghidupkan sejumlah mata air yang telah kering di kawasan Gunung Sumbing, Sindoro, dan Gunung Prahu, sehingga merupakan program jangka panjang agar hasilnya juga bisa dinikmati anak cucu," katanya, Kamis, 22 Oktober 2020.
Menurut dia untuk menjalankan program tersebut Pemkab Temanggung akan menggelontorkan dana sekitar Rp9 miliar dari APBD. Saat ini tim sudah mulai bergerak dengan melakukan sosialisasi dan edukasi, termasuk pendekatan budaya kepada masyarakat, terutama yang tinggal di kawasan tiga gunung tersebut.
Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 Turun Drastis, Muba Masuk Zona Oranye
Selanjutnya akan dilakukan penghijauan menggunakan tanaman keras, atau tanaman buah-buahan yang memiliki nilai ekonomi sehingga masyarakat mendapat penghasilan tambahan.
Ia mencontohkan salah satu tanaman yang akan ditanam adalah macadamia. Kelebihan tanaman ini selain untuk konservasi juga bijinya seperti kacang almond dan harganya bisa mencapai Rp70.000 per kilogram.
Entargo menuturkan dalam program tersebut nantinya di setiap kecamatan ada satu desa binaan yang akan menjadi percontohan bagi desa-desa lain.
"Konservasi di lahan yang membentang di tiga gunung tersebut melingkupi 12 kecamatan, antara lain Selopampang, Tembarak, Tlogomulyo, Bulu, Bansari, Ngadirejo, Wonoboyo, dan Tretep," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)