Ilustrasi. (Foto: MI/M Fahrullah)
Ilustrasi. (Foto: MI/M Fahrullah)

Yah, Perajin Tempe di Surabaya Pilih Tutup Produksi

Amaluddin • 06 Januari 2021 14:13
Surabaya: Perajin tempe di Surabaya, Jawa Timur, terpaksa tutup untuk sementara waktu. Para perajin meliburkan diri lantaran harga kedelai terus melonjak, seiring terjadinya kelangkaan.
 
"Tidak semua meliburkan diri, tapi memang ada beberapa perajin tempe terpaksa meliburkan produksi untuk sementara waktu," kata Koordinator Paguyuban Tempe Wonocolo Surabaya, Sunoto, 57, dikonfirmasi, Rabu, 6 Januari 2021.
 
Sunoto mengeluh harga kedelai di Surabaya terus mengalami kenaikan, sebelumnya Rp7.000 per kilogram menjadi Rp10.000 per kg. Akibat kenaikan itu, kata dia, menghambat produksi tempe.

"Kami mengeluh karena kebutuhan dan keperluan jadi terhambat. Sekarang saja sudah Rp10.000, mungkin besok naik lagi," ujarnya.
 
Baca: Perajin Tempe di Tangsel Pilih Tidak Naikan Harga
 
Meskipun harga kedelai naik, Sunoto mengaku tidak menaikkan harga tempe, khawatir pelanggannya kabur. Ia menjual tempe dengan harga seperti sebelumnya, Rp3.000 per papan.
 
"Kalau tiba-tiba menaikkan harga pasti pembeli akan lari dan banyak pelanggan yang kabur," ujarnya.
 
Untuk menyiasatinya, ia bersama teman-temannya terpaksa memperkecil ukuran. Meskipun, ada juga sebagian perajin yang menaikkan harga. Sunoto berharap, pemerintah bisa mencari solusi untuk menekan harga kedelai yang merupakan bahan dasar pembuatan tempe.
 
"Harapan dari saya dan semua teman-teman itu harga kedelai ya turun, yang pasti tidak memberatkan pedagang dan pembeli. Karena lonjakan harga yang terlalu tinggi, jadi kita kuwalahan untuk menjualnya. Jadi ya seperti kerja bakti, ya pok (balik modal saja)," ujarnya
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan