"Guna mendukung percepatan penurunan angka stunting, Pemerintah Kota Padang membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kota Padang dipimpin langsung Sekda Padang Andree Algamar," kata Wali Kota Padang Hendri Septa, Rabu, 13 Juli 2022
Wali Kota menyampaikan angka prevalensi stunting menurun 4,3 persen. Sebelumnya, angka stunting 27,6 persen di 2019 menjadi 23,3 persen pada 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sementara di Kota Padang, hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 angka prevalensi stunting mencapai 18,9 persen.
"Walaupun capaian kita sudah baik dibandingkan nasional, namun target Presiden Jokowi adalah 14 persen. Oleh karena itu Pemkot Padang membentuk TPPS Tingkat Kota Padang, yang bertugas untuk melakukan koordinasi, sinergi serta evaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan angka stunting di Kota Padang," ujarnya.
Baca: Dinkes Kabupaten Sangihe Diminta Aktif Sosialisasi Penanganan Stunting
Ia mengatakan percepatan penurunan angka stunting tidak hanya tugas pemerintah saja. Namun, harus melibatkan lintas sektor di setiap tingkatan wilayah mulai dari pemerintah pusat sampai tingkat kelurahan.
"Kita akan melibatkan para remaja, calon dan pasangan pengantin baru, ibu hamil sampai punya anak di bawah umur dua tahun. Mereka harus diberi bimbingan agar memahami pentingnya kebutuhan gizi makanan dan menjaga kesehatan," ungkap dia.
Sementara itu, Kepala Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Padang Editiawarman menyampaikan selain pengukuhan TPPS, pihaknya juga melakukan konsolidasi bersama pemangku kepentingan terkait penurunan angka stunting.
"Kegiatan konsolidasi ini melibatkan TPPS Kota Padang, Camat, Lurah dan kepala KUA se-Kota Padang dan pemangku kepentingan," kata dia
Selain itu Pemkot Padang juga mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2022 dari BKKBN Provinsi Sumatera Barat kepada Pemerintah Kota Padang senilai Rp 8,6 miliar.