Cirebon: Ratusan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Klas 1 Cirebon, Jawa Barat, mengikuti kegiatan pesantren Ramadan. Dalam kegiatan pesantren kilat tersebut, para warga binaan diajarkan tentang baca tulis Al-Qur'an, pengajian tentang keagamaan, serta menjalankan salat tarawih berjemaah.
Kepala Lapas Klas 1 Cirebon, Kadiyono, mengatakan salah satu yang diajarkan dalam pelaksanaan pesantren ramadan ini yaitu tentang baca tulis Al-Qur'an.
"Kalau pagi, kita ada kegiatan pemberantasan buta huruf Al-Qur'an," kata Kadiyono di Cirebon, Selasa, 28 Maret 2023.
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, pihak Lapas bekerjasama dengan salah satu pondok pesantren tertua di Cirebon yaitu Pesantren Buntet.
Secara rutin pihak pesantren mengirimkan santri dan ustadnya untuk membimbing para warga binaan, dalam mempelajari ilmu agama dan membaca Al-Qur'an.
"Namun ada yang pengajarnya juga, merupakan warga binaan," jelas Kadiyono.
Kadiyono menyebut kegiatan pesantren ramadan ini diikuti oleh ratusan warga binaan. Dari total 917 warga binaan yang ada di Lapas ini, 800 di antaranya merupakan muslim.
Ia berharap kegiatan ini bisa memberikan kesempatan bagi para warga binaan, untuk bisa memperbanyak ibadah dan mempelajari agama, selama bulan ramadan ini.
"Kita berikan kesempatan warga binaan untuk memperbanyak melakukan hal baik selama ramadan," ungkap Kadiyono.
Nur Sofyan, salah satu pengajar yang juga warga binaan, mengaku senang bisa ikut membantu rekan-rekannya untuk belajar membaca dan menulis Al-Qur'an.
Ia mengisahkan dirinya sempat shock dan stress saat mendapatkan vonis 18 tahun penjara, atas perbuatannya tersebut. Bahkan ia dulu sering berbuat onar di dalam Lapas.
"Namun setelah merenung, apa yang saya lakukan ini bukan solusi. Sehingga akhirnya saya memilih untuk memperbanyak mendekatkan diri kepada tuhan," kata Nur.
Berawal dari hal tersebut, Nur akhirnya belajar ilmu agama dan juga baca tulis Al-Qur'an didalam Lapas. Karena dianggap mampu, Nur akhirnya diminta untuk menjadi pengajar baca tulis Al-Qur'an.
"Senang bisa membantu teman-teman belajar membaca Al-Qur'an," kata Nur.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cirebon: Ratusan warga binaan
Lembaga Pemasyarakatan (LP) Klas 1 Cirebon, Jawa Barat, mengikuti kegiatan pesantren
Ramadan. Dalam kegiatan pesantren kilat tersebut, para
warga binaan diajarkan tentang baca tulis Al-Qur'an, pengajian tentang keagamaan, serta menjalankan salat tarawih berjemaah.
Kepala Lapas Klas 1 Cirebon, Kadiyono, mengatakan salah satu yang diajarkan dalam pelaksanaan pesantren ramadan ini yaitu tentang baca tulis Al-Qur'an.
"Kalau pagi, kita ada kegiatan pemberantasan buta huruf Al-Qur'an," kata Kadiyono di Cirebon, Selasa, 28 Maret 2023.
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, pihak Lapas bekerjasama dengan salah satu pondok pesantren tertua di Cirebon yaitu Pesantren Buntet.
Secara rutin pihak pesantren mengirimkan santri dan ustadnya untuk membimbing para warga binaan, dalam mempelajari ilmu agama dan membaca Al-Qur'an.
"Namun ada yang pengajarnya juga, merupakan warga binaan," jelas Kadiyono.
Kadiyono menyebut kegiatan pesantren ramadan ini diikuti oleh ratusan warga binaan. Dari total 917 warga binaan yang ada di Lapas ini, 800 di antaranya merupakan muslim.
Ia berharap kegiatan ini bisa memberikan kesempatan bagi para warga binaan, untuk bisa memperbanyak ibadah dan mempelajari agama, selama bulan ramadan ini.
"Kita berikan kesempatan warga binaan untuk memperbanyak melakukan hal baik selama ramadan," ungkap Kadiyono.
Nur Sofyan, salah satu pengajar yang juga warga binaan, mengaku senang bisa ikut membantu rekan-rekannya untuk belajar membaca dan menulis Al-Qur'an.
Ia mengisahkan dirinya sempat shock dan stress saat mendapatkan vonis 18 tahun penjara, atas perbuatannya tersebut. Bahkan ia dulu sering berbuat onar di dalam Lapas.
"Namun setelah merenung, apa yang saya lakukan ini bukan solusi. Sehingga akhirnya saya memilih untuk memperbanyak mendekatkan diri kepada tuhan," kata Nur.
Berawal dari hal tersebut, Nur akhirnya belajar ilmu agama dan juga baca tulis Al-Qur'an didalam Lapas. Karena dianggap mampu, Nur akhirnya diminta untuk menjadi pengajar baca tulis Al-Qur'an.
"Senang bisa membantu teman-teman belajar membaca Al-Qur'an," kata Nur.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)