Makassar: Kekerasan seksual terhadap anak yang baru-baru terjadi di Kota Makassar menambah daftar panjang anak sebagai korban. Bahkan pada tahun ini angka kekerasan seksual terhadap anak di Kota Makassar cukup tinggi.
Kepala UPTD PPA Kota Makassar, Muslimin, mengatakan sepanjang periode Januari hingga Mei 2023 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak cukup tinggi, bahkan menyentuh angka 183 kasus.
"Kasus yang melibatkan anak itu sebanyak 133 kasus. Khusus untuk kekerasan seksual terhadap anak 34 kasus," kata Muslimin di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 17 Mei 2023.
Dia mengatakan angka tersebut naik jika dibandingkan dengan jumlah kasus tahun lalu pada periode yang sama. Kenaikan yang cukup tinggi itu juga ada pada kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.
"Kalau tahun lalu sampai Mei itu sekitar 10 kasus," jelasnya.
Muslimin mengatakan tingginya angka kekerasan seksual terhadap anak yang selama ini mereka temukan ada beberapa faktor, seperti pendidikan dan kemiskinan. Selain itu kebanyakan yang menjadi korban tidak diasuh oleh keluarga inti seperti orang tua.
"Misalnya tinggal sama nenek atau tante," ungkapnya.
Selain itu orang tua atau keluarga tidak memberikan pendidikan yang cukup atau literasi digital yang saat ini perkembangannya sangat pesat. Tidak ada filter dari tonton atau apapun yang diakses oleh anak.
Sebelumnya kasus kekerasan seksual terhadap anak di Kota Makassar baru-baru ini menjadi perhatian publik. Bagaimana tidak kasus tersebut melibatkan saudara kandung. Di mana kakak menghamili adiknya sendiri.
Tidak hanya itu, tidak lama berselang dari kejadian tersebut. Kasus kekerasan seksual terhadap anak juga terjadi. Di mana pelaku merupakan tetangga korban.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Makassar:
Kekerasan seksual terhadap anak yang baru-baru terjadi di Kota Makassar menambah daftar panjang anak sebagai
korban. Bahkan pada tahun ini angka kekerasan seksual terhadap anak di
Kota Makassar cukup tinggi.
Kepala UPTD PPA Kota Makassar, Muslimin, mengatakan sepanjang periode Januari hingga Mei 2023 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak cukup tinggi, bahkan menyentuh angka 183 kasus.
"Kasus yang melibatkan anak itu sebanyak 133 kasus. Khusus untuk kekerasan seksual terhadap anak 34 kasus," kata Muslimin di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 17 Mei 2023.
Dia mengatakan angka tersebut naik jika dibandingkan dengan jumlah kasus tahun lalu pada periode yang sama. Kenaikan yang cukup tinggi itu juga ada pada kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.
"Kalau tahun lalu sampai Mei itu sekitar 10 kasus," jelasnya.
Muslimin mengatakan tingginya angka kekerasan seksual terhadap anak yang selama ini mereka temukan ada beberapa faktor, seperti pendidikan dan kemiskinan. Selain itu kebanyakan yang menjadi korban tidak diasuh oleh keluarga inti seperti orang tua.
"Misalnya tinggal sama nenek atau tante," ungkapnya.
Selain itu orang tua atau keluarga tidak memberikan pendidikan yang cukup atau literasi digital yang saat ini perkembangannya sangat pesat. Tidak ada filter dari tonton atau apapun yang diakses oleh anak.
Sebelumnya kasus kekerasan seksual terhadap anak di Kota Makassar baru-baru ini menjadi perhatian publik. Bagaimana tidak kasus tersebut melibatkan saudara kandung. Di mana kakak menghamili adiknya sendiri.
Tidak hanya itu, tidak lama berselang dari kejadian tersebut. Kasus kekerasan seksual terhadap anak juga terjadi. Di mana pelaku merupakan tetangga korban.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)