Dalam empat hari terakhir, lima kapal imigran telah tenggelam di lepas pantai selatan kota Sfax, menyebabkan 67 orang hilang dan sembilan dikonfirmasi meninggal dunia. Lima insiden tenggelam ini terjadi di tengah peningkatan signifikan jumlah kapal yang menuju Italia.
Penjaga Pantai Tunisia menyelamatkan lima orang dari sebuah kapal di lepas pantai Mahdia, ucap Romadan ben Omar dari Forum Hak Sosial dan Ekonomi (FTDES). Pihak berwenang Tunisia belum berkomentar terkait penyelamatan di Mahdia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Mengutip dari laman The Globe and Mail, Penjaga Pantai Tunisia telah menghentikan sekitar 80 kapal yang menuju Italia dalam empat hari terakhir dan menahan lebih dari 3.000 imigran, kebanyakan dari mereka warga negara-negara Afrika sub-Sahara.
Pantai dekat Sfax telah menjadi titik keberangkatan utama bagi orang-orang yang melarikan diri dari kemiskinan dan konflik di Afrika dan Timur Tengah. Banyak dari para imigran berharap bisa mendapat kehidupan yang lebih baik di Eropa.
Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), setidaknya 12.000 imigran yang mencapai Italia tahun ini berlayar dari Tunisia, dibandingkan dengan 1.300 pada periode yang sama tahun 2022. Sebelumnya, Libya menjadi titik keberangkatan utama para migran.
Menurut statistik FTDES, Penjaga Pantai Tunisia telah mencegah lebih dari 14.000 imigran yang berangkat dengan perahu selama tiga bulan pertama tahun ini, dibandingkan dengan 2.900 di periode sama tahun lalu.
Kamis lalu, Penjaga Pantai Italia mengatakan bahwa mereka telah menyelamatkan sekitar 750 imigran dalam dua operasi terpisah di lepas pantai selatan Italia.
Baca juga: Kapal Kelima Tenggelam di Tunisia dalam 2 Hari, 34 Imigran Hilang
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id