Pasukan AS melancarkan invasi ke Irak di tahun 2003. (AFP)
Pasukan AS melancarkan invasi ke Irak di tahun 2003. (AFP)

Milisi Irak Berhenti Serang AS usai Biden Berencana Balas Kematian 3 Tentara

Willy Haryono • 31 Januari 2024 08:08
Baghdad: Kelompok Kataib Hizbullah mengumumkan penghentian semua operasi militernya terhadap pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak dan sekitarnya. Pernyataan ini disampaikan usai Presiden Joe Biden mengindikasikan dirinya telah memutuskan mengenai bagaimana cara membalas kematian tiga tentara AS dalam serangan pesawat tak berawak (drone) di sebuah pangkalan militer di Yordania.
 
"Saat kami mengumumkan penghentian operasi militer dan keamanan terhadap pasukan pendudukan (AS) – untuk mencegah rasa malu pemerintah Irak – kami akan terus membela rakyat kami di Gaza dengan cara lain," kata Sekretaris Jenderal Kataib Hezbollah Abu Hussein al Hamidawi dalam sebuah pernyataan via Telegram pada Selasa.
 
Melansir dari TRT World pada Rabu, 31 Januari 2024, keputusan Kataib Hizbullah disampaikan seiring upaya intensif pemerintah Irak dalam mencegah eskalasi baru setelah serangan drone yang menewaskan tiga tentara AS di pangkalan militer Tower 22, yang terletak di sepanjang perbatasan Yordania-Suriah.

"Perdana Menteri Mohammed Shia al Sudani telah bekerja keras dalam beberapa hari terakhir, melibatkan semua pihak terkait di dalam dan di luar Irak," kata penasihat urusan luar negeri Irak, Farhad Alaadin, dalam sebuah wawancara.
 
"Semua pihak perlu mendukung upaya Perdana Menteri untuk mencegah kemungkinan eskalasi," tambahnya.

Bantahan Iran

Didirikan setelah invasi AS ke Irak di tahun 2003, Kataib Hizbullah merupakan salah satu faksi bersenjata elite Irak yang paling dekat dengan Iran.
 
Iran membantah terlibat dalam serangan yang dilakukan kelompok-kelompok Irak, dan mengatakan bahwa semua anggota "Poros Perlawanan" Iran merencanakan dan melaksanakan operasinya sendiri.
 
Baghdad mengutuk serangan di Tower 22, dan juga mengatakan eskalasi regional akan terus berlanjut selama Israel masih melanjutkan perang brutalnya terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
 
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pada Senin lalu bahwa Washington akan mengambil "semua tindakan yang diperlukan" untuk mempertahankan pasukannya setelah serangan drone di Yordania, bahkan ketika Biden menekankan pihaknya tidak ingin berperang dengan Iran.
 
Tiga tentara AS tewas dalam serangan drone di Yordania pekan lalu, yang menurut Pentagon memiliki keterkaitan dengan Kataib Hizbullah, meski penilaian akhir dari peristiwa tersebut belum selesai dilakukan.
 
Baca juga:  3 Prajurit AS Tewas Diserang, Gedung Putih: Kami Tak Ingin Perang dengan Iran
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan