“Selain menewaskan 23 orang, sedikitnya 380 orang (pendukung Moqtada Al-Sadr) juga terluka,” kata sumber medis, seperti dikutip AFP.
Bentrokan antara pendukung Sadr dan tentara dan orang-orang Hashed al-Shaabi, mantan paramiliter yang terintegrasi ke dalam pasukan Irak, telah mereda semalam tetapi berlanjut lagi pada Selasa pagi.
Baca: Desak Kekerasan di Irak Dihentikan, Moqtada al-Sadr Lakukan Mogok Makan. |
“Senjata otomatis dan tembakan roket bergema di seluruh Baghdad dari Zona Hijau dengan keamanan tinggi, yang menampung gedung-gedung pemerintah dan misi diplomatik,” koresponden AFP melaporkan.
Pendukung ulama Moqtada Al Sadr menyerbu istana pemerintah yang letaknya di Zona Hijau Baghdad. Penyerbuan dilakukan setelah pemimpin Syiah yang kuat itu mengatakan dia berhenti dari politik.
Tidak segera jelas siapa yang berada di balik penembakan itu, yang diikuti dengan suara senjata otomatis yang ditembakkan di zona tersebut.
Sumber keamanan mengatakan pendukung Al Sadr melepaskan tembakan ke Zona Hijau dari luar, menambahkan bahwa pasukan keamanan di dalam "tidak menanggapi".
Ketegangan meningkat di tengah meningkatnya krisis politik yang menyebabkan Irak tanpa pemerintahan, perdana menteri atau presiden baru selama berbulan-bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News