Truk BBM melintas perbatasan Kerem Shalom yang dibuka kembali usai gencatan senjata Jihad Islam dan Israel. Foto: AFP
Truk BBM melintas perbatasan Kerem Shalom yang dibuka kembali usai gencatan senjata Jihad Islam dan Israel. Foto: AFP

Perbatasan Gaza Dibuka saat Gencatan Senjata Disepakati Jihad Islam dan Israel

Fajar Nugraha • 08 Agustus 2022 15:58
Gaza: Truk bahan bakar memasuki Gaza saat gencatan senjata yang ditengahi Mesir antara Israel dan kelompok pejuang Palestina, Jihad Islam berlaku pada Senin 8 Agustus 2022. Kondisi ini meningkatkan harapan bahwa konflik intens yang menewaskan puluhan warga Palestina telah berakhir.
 
Seorang wartawan AFP di perlintasan barang ke Gaza selatan melihat truk-truk yang memuat bahan bakar memasuki daerah kantong itu, mengakhiri kekurangan parah yang mendorong satu-satunya pembangkit listrik di sana ditutup Sabtu.
 
Kedatangan pasokan vital itu menyusul pelaksanaan gencatan senjata pada pukul 11:30 malam Minggu, untuk membendung pertempuran terburuk di Gaza sejak perang 11 hari tahun lalu yang menghancurkan wilayah pesisir Palestina.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 15 anak termasuk di antara 44 orang yang tewas dalam pertempuran sengit itu.
 
Baca: Jihad Islam dan Israel Deklarasikan Gencatan Senjata di Gaza.

Meskipun ada serangkaian serangan dan serangan roket menjelang gencatan senjata, tidak ada pihak yang melaporkan pelanggaran besar terhadap perjanjian tersebut dalam semalam.
 
Militer Israel mengatakan jalan akan dibuka kembali secara bertahap di daerah perbatasan pada Senin.
 
"Diputuskan untuk secara bertahap mencabut pembatasan, yang telah membuat warga Israel tetap dekat dengan tempat perlindungan bom mereka,” kata tentara Israel, seperti dikutip AFP.

Gencatan Senjata 'Rapuh'

Dalam sebuah pernyataan yang dikirim tiga menit setelah gencatan senjata dimulai, tentara Israel mengatakan bahwa "sebagai tanggapan atas roket yang ditembakkan ke wilayah Israel, (militer) saat ini menyerang berbagai target" milik Jihad Islam di Gaza.
 

 
Dalam pernyataan berikutnya, tentara mengklarifikasi bahwa serangan "terakhir" terjadi pada pukul 11:25 malam.
 
Sementara kedua belah pihak menyetujui gencatan senjata, masing-masing memperingatkan yang lain bahwa mereka akan merespons dengan kekerasan terhadap kekerasan apa pun.
 
Dalam sebuah pernyataan, utusan perdamaian Timur Tengah PBB Tor Wennesland mengatakan: "Situasinya masih sangat rapuh, dan saya mendesak semua pihak untuk mematuhi gencatan senjata."
 
Kantor Perdana Menteri Israel Yair Lapid Minggu malam berterima kasih kepada "Mesir atas upayanya karena menyetujui gencatan senjata, tetapi mengatakan bahwa jika gencatan senjata dilanggar Israel akan mempertahankan hak untuk merespons dengan kuat".
 
Jihad Islam, sebuah kelompok yang didukung Iran yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh beberapa negara Barat. Mereka juga menerima gencatan senjata tetapi mengatakan, “juga berhak untuk menanggapi agresi apa pun”.
 
Mulai Jumat, Israel meluncurkan pemboman udara dan artileri berat terhadap posisi Jihad Islam di Gaza, yang menyebabkan para militan menembakkan ratusan roket sebagai pembalasan.
 
Selain mereka yang tewas, pejabat kesehatan Gaza mengatakan 360 orang terluka di daerah kantong Palestina, yang dijalankan oleh kelompok Islam Hamas.
 
Israel bersikeras beberapa anak di wilayah itu tewas oleh roket militan nyasar. Sebanyak tiga orang di Israel terluka oleh pecahan peluru, sementara 31 lainnya terluka ringan saat berlari mencari keselamatan.
 
Anggota Jihad Islam Mohammad al-Hindi mengatakan, “kesepakatan gencatan senjata berisi komitmen Mesir untuk bekerja menuju pembebasan dua tahanan”.
 
Tahanan itu bernama Bassem al-Saadi, seorang tokoh senior di sayap politik kelompok yang baru-baru ini ditangkap di Tepi Barat yang diduduki, dan Khalil Awawdeh, seorang militan yang juga ditahan Israel.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan