Namun otoritas setempat belum dapat mengonfirmasi secara pasti berapa jumlah siswa yang diculik kelompok bersenjata tersebut.
Penculikan terjadi satu hari usai 14 siswa dari sebuah universitas di Nigeria dibebaskan setelah ditawan kelompok bersenjata selama 40 hari.
Juru bicara kepolisian negara bagian Niger, Wasiu Abiodun, mengatakan bahwa para penyerang datang ke sebuah sekolah Islam di kota Tegina dengan menggunakan sepeda motor. Setelah tiba, mereka langsung melepaskan tembakan secara acak yang menewaskan satu orang dan melukai beberapa lainnya.
Setelah itu, para pelaku kemudian menculik anak-anak dari sekolah Islam Salihu Tanko.
Salah satu pejabat sekolah mengatakan bahwa para penyerang awalnya menculik lebih dari 100 anak. "Namun mereka memulangkan beberapa murid karena dianggap terlalu kecil, yang masih berusia antara 4 dan 12 tahun," ucapnya, dilansir dari laman France 24 pada Senin, 31 Mei 2021.
Keterangan tersebut dikonfirmasi otoritas Niger via Twitter, yang mengatakan bahwa para penyerang membebaskan 11 murid yang "terlalu kecil dan belum bisa berjalan terlalu jauh."
Sejumlah kelompok bersenjata meneror warga di wilayah barat laut dan pusat Nieria dengan cara menjarah desa-desa, mencuri hewan ternak, dan menculik sejumlah orang. Tindakan semacam itu kerap menjadi cara bagi kelompok bersenjata dalam mengumpulkan uang tebusan.
Sejak Desember 2020, 730 anak dan siswa dari berbagai sekolah di Nigeria telah diculik kelompok bersenjata.
Pada 20 April, kelompok bersenjata yang dikenal masyarakat lokal sebagai "bandit" menyerbu Greenfield University di Nigeria dan menculik sekitar 20 mahasiswa. Mereka membunuh seorang staf universitas saat melancarkan aksi penculikan.
Baca: 30 Mahasiswa Hilang usai Serangan Bandit di Kampus Nigeria
Lima mahasiswa dieksekusi mati beberapa hari setelahnya, untuk memaksa pihak keluarga korban dan pemerintah membayar uang tebusan. Beberapa kamp kelompok semacam itu ada di area hutan Rugu, yang terbentang melintasi negara bagian Zamfara, Katsina, Kaduna and Niger.
Motif sepak terjang kelompok semacam itu murni hanya uang tanpa ada elemen ideologi. Namun belakangan ada kekhawatiran ekstremis yang mengusung ideologi Islamic State (ISIS) telah menyusup ke sejumlah kelompok bersenjata di Nigeria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News