Dikutip dari media Yeni Safak, Sabtu, 6 November 2021, Kemenkes Palestina melaporkan bahwa korban meninggal akibat luka yang terlampau parah dari tembakan peluru tajam tentara Israel.
Penembakan terjadi saat korban dan sejumlah warga Palestina lainnya melakukan aksi protes pembangunan permukiman Israel di kota Nablus, Tepi Barat.
Bocah berusia 13 tahun sempat dilarikan ke rumah sakit pemerintah Rafidia di Nablus. Meski langsung mendapat perawatan darurat, korban mengembuskan napas terakhir dan dinyatakan sebagai seorang "martir."
Jumat kemarin, masyarakat Palestina menggelar demonstrasi menentang perluasan permukiman Yahudi di sekeliling Nablus. Pembangunan semacam itu dinilai bertentangan dengan aturan internasional dan menghambat Solusi Dua Negara.
Kepala Unit Darurat Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina di Nablus, Ahmad Jibril, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa tentara Israel melepaskan tembakan peluru tajam ke arah demonstran Palestina di Deer al-Hatab, Nablus.
Menurut estimasi Israel dan Palestina, saat ini terdapat sekitar 650 pemukim di permukiman Tepi Barat, termasuk di daerah pendudukan Yerusalem. Para pemukim itu tersebar di 164 permukiman dan 116 area hunian kecil.
Agustus lalu, bocah Palestina berusia 12 tahun tewas ditembak pasukan Israel di Jalur Gaza. Omar Hassan Abu al-Nile ditembak pasukan Israel dalam bentrokan di dekat pagar perbatasan yang memisahkan Gaza dan Israel.
Baca: Bocah Palestina yang Ditembak Pasukan Israel Meninggal Dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News