"Ini merupakan buku berisi catatan penting pengalaman seorang Duta Besar dalam menjalankan tugas-tugas diplomasi, yang dikombinasikan dengan perkembangan terkini Ethiopia di bidang politik, ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya," kata Bekele Shibru, Ph.D Direktur Pasca Sarjana Universitas Harambee, dalam keterangan tertulis KBRI Addis Ababa yang diterima Medcom.id, Minggu, 31 Oktober 2021.
Hal itu disampaikan dalam acara peluncuran dan kajian buku terbaru Dubes Al Busyra Basnur yang diselenggarakan di Universitas Harambee, Sabtu, 30 Oktober. Buku tersebut dibahas oleh sejumlah profesor dan pimpinan perguruan tinggi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Universitas Harambee adalah sebuah perguruan tinggi terkemuka di Ethiopia, terletak di kota Adama sekitar 100 kilometer selatan Addis Ababa, ibu kota Ethiopia. Mahasiswa di sana berjumlah sekitar 25.000 orang.
Acara tersebut dihadiri sekitar 100 orang secara tatap muka dan 100 lainnya secara daring. Mereka berasal dari berbagai daerah di Ethiopia dan Indonesia. Para hadirin terdiri dari pejabat pemerintah, dosen, mahasiswa dan peneliti.
"Mengingat pentingnya buku Dubes Al Busyra, dan agar dapat dibaca oleh semua masyarakat Ethiopia, Universitas Harambee akan segera menerjemahkannya ke dalam bahasa Ethiopia," kata Feyissa Ararssa, CEO Universitas Harambee. Pada acara tersebut, Feyissa langsung mengumumkan tim penerjemah buku Dubes Al Busyra.
Sementara itu, Dubes Al Busyra mengatakan dirinya menulis buku tersebut karena banyaknya perkembangan menarik di Ethiopia yang perlu diketahui komunitas global, tidak hanya masyarakat Indonesia. "Buku adalah sumber informasi yang sekaligus mencatat dengan baik perjalanan sejarah," kata Dubes Al Busyra.
"Buku ini juga dimaksudkan untuk mendorong kerja sama Indonesia dan Ethiopia agar lebih kuat dan menyeluruh di berbagai bidang. Selama ini, banyak orang yang belum mengetahui perkembangan dan potensi kerja sama dengan Ethiopia," pungkasnya.
Baca: Dubes RI Luncurkan Buku Seputar Pengalaman di Ethiopia