Duta Besar Indonesia untuk Ethiopia Al Busyra Basnur dalam peluncuran buku berjudul
Duta Besar Indonesia untuk Ethiopia Al Busyra Basnur dalam peluncuran buku berjudul "Catatan Duta Besar Republik Indonesia, ETHIOPIA" pada Senin 20 Juli 2020. (Foto: KBRI Addis Ababa)

Dubes RI Luncurkan Buku Seputar Pengalaman di Ethiopia

Willy Haryono • 21 Juli 2020 07:34
Addis Ababa: Ethiopia, negara yang dilanda bencana tahun 1984-1986 dengan korban jiwa hingga mencapai sekitar 1,2 juta orang, saat ini sudah mengalami kemajuan pesat di berbagai bidang.  Pertumbuhan ekonomi Ethiopia di periode 2008-2017 rata-rata di atas 10 persen. Ethiopia juga menjadi negara tujuan menarik investasi perusahaan dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
 
Saat ini ada lima perusahaan Indonesia yang berinvestasi di Ethiopia, nomor dua terbanyak di benua Afrika setelah Nigeria. Sementara di benua Afrika, terdapat sekitar 30 investasi perusahaan Indonesia.
 
Potensi kerja sama Indonesia-Ethiopia sangat besar. Namun, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengetahui potensi tersebut, termasuk kondisi nyata dan kemajuan terkini Ethiopia. 

Jumlah penduduk 112 juta jiwa, kedua terbesar di Afrika, juga setelah Nigeria, merupakan pasar strategis produk Indonesia. Jalan beraspal di Ethiopia mencapai 89 persen, sementara rata-rata negara di benua Afrika hanya 60 persen.  
 
Dalam beberapa tahun terakhir, hampir semua orang Indonesia, pejabat pemerintah dan non-pemerintah yang datang ke Ethiopia kaget melihat kemajuan dan pesatnya pembangunan di negara itu.
 
Di Addis Ababa juga terdapat markas besar Uni Afrika (African Union), organisasi 55 negara Afrika. Pada Januari 2015, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menghadiri KTT ke-24 African Union di Addis Ababa.   
 
Semua hal di atas merupakan bagian dari isi buku berjudul "Catatan Duta Besar Republik Indonesia, ETHIOPIA" yang ditulis Al Busyra Basnur, Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika berkedudukan di Addis Ababa. 
 
"Saya menulis buku ini untuk berbagi pengalaman dan mendorong berbagai pihak baik di Indonesia maupun di Ethiopia untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama kedua negara, karena potensi kerja sama, terutama di bidang ekonomi dan pendidikan sangat besar," kata Duta Besar Al Busyra, dalam keterangan tertulis KBRI Addis Ababa yang diterima Medcom.id, Selasa 21 Juli 2020.
 
Sementara itu, Ravky Adi Permato, yang merupakan editor buku, mengatakan bahwa buku tersebut berisi banyak data dan angka serta memaparkan berbagai perkembangan terkini Ethiopia.
 
"Bagus dibaca oleh berbagai kalangan professional dan generasi muda terutama yang ingin mengetahui Ethiopia dan Afrika pada umumnya serta dapat dijadikan bahan referensi," sebut Ravky. 
 
Acara peluncuran buku baru tersebut diselenggarakan melalui video telekonferensi (VTC) oleh KBRI Addis Ababa, bekerja sama dengan Pusat Studi Afrika, FISIP, Universitas Airlangga pada Senin 20 Juli. Buku diluncurkan secara resmi oleh Dr. Falih Suaedi, M.Si, Dekan FISIP Unair dengan pengantar buku Direktur Pusat Studi Afrika FISIP Unair, Dr. Pinky Saptandari.
 
Acara diikuti oleh sejumlah Duta Besar, akademisi, peneliti, pengusaha, tokoh lembaga swadaya masyarakat, pimpinan organisasi dan tokoh pemuda, mahasiswa dan pelajar serta pejabat pemerintah dan non-pemerintah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan