"Roket-roket tersebut kemungkinan diluncurkan oleh Hizbullah dan kelompok-kelompok afiliasi lainnya, menyebabkan kerusakan besar terhadap bunker dan area logistik yang digunakan militer polisi internasional, menyebabkan kerusakan signifikan terhadap infrastruktur terdekat," tulis UNIFIL di Telegram.
Kejadian tersebut terjadi pada 22 November 2024, berdasarkan keterangan UNIFIL, dua roket 122-mm menghantam di sektor markas utama di barat di kota Shama, 4 tentara Peacekeeping dari Italia terluka dalam kejadian tersebut, untungnya luka yang mereka derita tidak membahayakan nyawa.
UNIFIL menandai insiden ini sebagai ketiga kalinya markas mereka di Shama dihantam roket. Sebelumnya pada serangan ke markas mereka 29 Oktober, UNIFIL mencurigai bahwa serangan tersebut berasal dari Hizbollah atau kelompok afiliasi, meskipun belum ada konfirmasi yang pasti saat ini.
Minggu lalu, Italia mengatakan peluru Artileri menghantam markas UNIFIL. Melansir AFP, menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto di Brussels menuduh Pasukan Israel merekayasa serangan tersebut, namun pada hari Selasa, Kementerian Pertahanan Italia menyalahkan Hizbullah.
Sebelumnya, UNIFIL pada 17 November melaporkan bahwa pasukan patroli mereka ditembak 40 kali oleh "aktor non-negara".
Pada 19 November, UNIFIL kembali melaporkan "aktor non-negara" melakukan tiga serangan terpisah, salah satunya menyebabkan 4 pasukan Peacekeeping dari Ghana terluka.
Dalam serangan pada 22 November, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menyebut serangan tersebut "tidak bisa diterima". Sedangkan Wakil Perdana Menteri Antonio Tajani mengatakan kepada para wartawan bahwa serangan tersebut kemungkinan dilakukan oleh Hizbullah.
Kemudian Menteri Pertahanan Italia, Guido Crosetto menyebut serangan tersebut "tidak bisa ditoleransi" dan kemudian mengatakan dia akan berbicara dengan Menteri Pertahanan Israel yang baru untuk mencegah menggunakan markas UNIFIL sebagai "tameng".
"Bahkan lebih tidak dapat ditoleransi adalah keberadaan teroris di Lebanon Selatan yang membahayakan keselamatan helm biru (pasukan perdamaian PBB) dan penduduk sipil," tulis Crosetto dalam keterangan.
Baca Juga:
Markas UNIFIL Kembali Dihantam Roket, Diduga Didalangi 'Aktor Non-Negara'
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News