"Empat Peacekeeper warga negara Ghana terluka karena hantaman roket - kemungkinan diledakan oleh aktor non-negara di Lebanon, menghantam markas UNP 5-42 di Timur desa Ramyah." tulis UNIFIL di Telegram pada hari kejadian.
UNIFIL menyebut, markas utama di sektor barat UNIFIL di Shama juga terhantam lima roket di hari yang sama, menyebabkan kerusakan parah pada unit bengkel mereka. Rangkaian insiden ini merupakan kedua kalinya markas UNIFIL dihantam kurang dari seminggu.
Kejadian terakhir di arah Barat Laut desa Khirbat Silim, mengungkit seorang yang bersenjata dengan sengaja menembak unit patroli, tidak ada yang terluka dalam insiden ini.
"UNIFIL telah melakukan investigasi terhadap masing-masing insiden tersebut," tulis UNIFIL.

Gambar: Serangan Hizbullah ke UNIFIL dan Israel menurut IDF. (X)
Meskipun UNIFIL tidak menyebut bahwa Hizbullah merupakan pelaku penembakan tersebut, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dengan cepat menyalahkan kelompok Islam Syiah tersebut atas rangkaian insiden yang disebutkan.
"Hizbullah menembakkan roket yang menghantam UNIFIL di pos area Ramyeh di Lebanon Selatan, menyebabkan banyak korban luka-luka," tulis IDF di X.
Menurut IDF, roket tersebut ditembakan dari area Deir Aames, yang mana mereka sebut banyak ditembakan kearah Israel pada pagi hari 19 November.
Di hari yang sama, Kementerian Pertahanan Italia menuduh Hezbollah melakukan rekayasa serangan ke markas UNIFIL di Lebanon dan menyalahkan Israel.
"Hizbullah bertanggung jawab terhadap serangan tersebut," ujar narasumber ke AFP
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto di Brussels mengatakan Israel yang merekayasa sebuah serangan ke markas PBB di Lebanon.
Namun, Kementerian kemudian berandil bahwa sang menteri tersebut hanya memiliki "informasi yang tidak lengkap" ketika dia berbicara.
Pada 29 Oktober, UNIFIL juga sempat melaporkan bahwa markas mereka dihantam serangan roket yang diduga dilakukan Hizbullah.
Meski mereka mengatakan akan melakukan investigasi, sampai saat ini belum ada konfirmasi dari badan PBB tersebut apakah memang dugaan tersebut benar.
Pada 17 November, UNIFIL kembali melaporkan bahwa pasukan patroli mereka menjadi korban penyerangan, mereka ditembak 40 kali dari belakang, kali ini oleh "aktor non-negara".
Baca Juga:
Markas UNIFIL Dihantam Roket yang Diduga Diluncurkan Hizbullah, 8 Terluka
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News