Kelompok pejuang Palestina itu merujuk pada proposal gencatan senjata yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bulan lalu, yang mencakup gencatan senjata selama enam minggu dan mencakup penarikan pasukan Israel dari daerah berpenduduk padat dan pembebasan beberapa sandera dengan imbalan tahanan Palestina.
Menurut kantor berita Axios, "tiga sumber yang memiliki pengetahuan langsung" mengatakan bahwa Washington telah mengajukan "bahasa baru di beberapa bagian" dari kesepakatan yang diusulkan.
Sabtu kemarin, Osama Hamdan, seorang pejabat Hamas yang bermarkas di Lebanon, mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima proposal terbaru pada 24 Juni, tetapi isinya disebut tidak memuat "hal baru."
"Kita dapat mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada kemajuan nyata dalam negosiasi untuk menghentikan agresi (Israel)," ucap Hamdan dalam sebuah konferensi pers dan dilansir Malay Mail, Minggu, 30 Juni 2024.
Rencana yang diajukan Biden sejauh ini gagal menghasilkan kesepakatan, dengan Israel dan Hamas tetap berpegang pada tuntutan mereka masing-masing.
Perang Israel-Hamas
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa ia akan melanjutkan perang hingga Hamas benar-benar dikalahkan dan semua sandera dibebaskan. Sementara Hamas bersikeras pada gencatan senjata permanen dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.Hamdan mengatakan proposal terbaru "hanya membuang-buang waktu dan memberikan waktu tambahan bagi pendudukan (Israel) untuk melakukan genosida." Ia juga mengatakan Hamas ditekan untuk menerima kesepakatan Israel "apa adanya tanpa modifikasi."
Perang di Gaza dimulai dengan serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan yang menewaskan 1.195 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan data Israel.
Hamas juga menyandera ratusan, di mana 116 di antaranya masih berada di Gaza meski Israel mengatakan 42 orang telah tewas.
Serangan balasan Israel terhadap Hamas telah menewaskan sedikitnya 37.834 orang, sebagian besar juga warga sipil, menurut data kementerian kesehatan di Gaza.
Baca juga: Hamas Minta Rusia Jadi Penjamin Perundingan Gencatan Senjata
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News