Warga Gaza memasak makanan di tengah berlangsungnya perang antara Israel dan Hamas. (AFP)
Warga Gaza memasak makanan di tengah berlangsungnya perang antara Israel dan Hamas. (AFP)

Kelaparan di Gaza Semakin Parah, Kematian Massal Dapat Segera Terjadi

Willy Haryono • 19 Maret 2024 09:58
Gaza: Bencana kelaparan akibat kekurangan pasokan makanan di Jalur Gaza semakin parah, dan kematian massal bisa saja terjadi sewaktu-waktu jika gencatan senjata tidak segera diterapkan.
 
Pernyataan ini disampaikan dalam laporan terbaru dari badan pemantau Integrated Food-Security Phase Classification (IPC) pada Senin kemarin.
 
Mengutip dari India Today pada Selasa, 19 Maret 2024, IPC mendorong segera dilakukannya penyaluran bantuan makanan ke daerah-daerah di Gaza yang terputus akibat pertempuran antara Israel dan kelompok Hamas.

Dalam laporan yang kerap diandalkan badan-badan PBB, IPC mengatakan 70 persen warga di wilayah utara Gaza menderita tingkat kekurangan pangan paling parah, lebih dari tiga kali lipat ambang batas 20 persen sebagai indikator bencana kelaparan.
 
IPC mengatakan pihaknya tidak memiliki cukup data mengenai angka kematian, namun kematian terkait kelaparan dapat terjadi dalam waktu dekat, yang didefinisikan sebagai 2 dari setiap 10.000 orang yang meninggal setiap hari akibat kelaparan atau kekurangan gizi serta penyakit.
 
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sejauh ini 27 anak-anak dan tiga orang dewasa telah meninggal akibat malnutrisi.

Kelaparan di Gaza

"Tindakan yang diperlukan untuk mencegah kelaparan memerlukan keputusan politik segera untuk gencatan senjata dan peningkatan akses kemanusiaan serta komersial yang signifikan dan segera kepada seluruh penduduk Gaza," lapor IPC.
 
Secara keseluruhan, 1,1 juta warga Gaza, atau sekitar separuh jumlah penduduk di wilayah tersebut, mengalami kekurangan pangan yang sangat parah. Menurut estimasi IPC, sekitar 300.000 orang di Gaza kini menghadapi risiko kematian akibat kelaparan.
 
Prospek kelaparan yang disebabkan ulah manusia di Gaza telah menimbulkan kecaman paling keras terhadap Israel dari sekutu Barat sejak negara itu melancarkan perang melawan Hamas dalam membalas operasi kilat ke wilayah Israel pada 7 Oktober.
 
"Di Gaza, kita tidak lagi berada di ambang kelaparan. Kita sudah berada dalam kondisi kelaparan. Kelaparan digunakan sebagai senjata perang. Israel memprovokasi kelaparan," tutur Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell dalam konferensi di Brussels mengenai bantuan untuk Gaza.
 
Baca juga:  Tolak Klaim Afsel atas Genosida dan Kelaparan di Gaza, Israel: Tidak Berdasar!
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan