Ratu Rania Al Abdullah dari Yordania mengecam para pemimpin dunia Barat karena menunjukkan “standar ganda” ketika jumlah korban tewas meningkat di tengah konflik Israel-Gaza.
Para pemimpin Barat “terlibat,” dia menuduh mereka secara terang-terangan mendukung serangan Israel terhadap Hamas dan “membantu dan bersekongkol” dalam pembunuhan warga Palestina.
"Israel adalah rezim apartheid yang menduduki, menindas, dan melakukan kejahatan yang terdokumentasi setiap hari terhadap warga Palestina," ujar Ratu Rania, seperti dikutip Hindustan Times, Rabu 25 Oktober 2023.
"Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah modern ada penderitaan manusia dan dunia bahkan tidak menyerukan gencatan senjata," imbuh Ratu Rania.
"Jadi diamnya hal ini memekakkan telinga dan bagi banyak orang di dunia, agama kita, hal itu membuat dunia barat terlibat melalui dukungan mereka dan melalui kedok yang mereka berikan kepada Israel bahwa membela diri adalah hal yang tepat," imbuh Ratu Rania menurut CNN.
"Apakah kita diberitahu bahwa membunuh sebuah keluarga, seluruh keluarga, dengan todongan senjata adalah tindakan yang salah, namun tidak masalah jika kita menembaki mereka sampai mati? Maksud saya, ada standar ganda yang mencolok di sini. Ini sangat mengejutkan dunia Arab," kata Ratu Yordania itu.
Israel mengumumkan pengepungan total terhadap Gaza pada 7 Oktober setelah serangan yang dipimpin oleh militan Hamas. Setelah pengepungan tersebut, beberapa serangan udara telah dilancarkan di Gaza, yang menyebabkan banyak korban jiwa.
Jumlah korban tewas di Gaza telah meningkat menjadi hampir 5.800. Sementara serangan Hamas di Israel pada 7 Oktober 2023 menyebabkan lebih dari 1.400 orang.
Baca juga: Usai Dikecam Sekjen PBB, Israel Malah Lancarkan Serangan 'Skala Luas' di Gaza
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News