Banyak pelajar Iran keracunan, mayoritas perempuan. (AFP)
Banyak pelajar Iran keracunan, mayoritas perempuan. (AFP)

Kasus Keracunan Misterius Berlanjut di Iran, 5.000 Anak Sekolah Jadi Korban

Marcheilla Ariesta • 07 Maret 2023 20:44
Teheran: Lebih dari 5.000 anak sekolah di Iran keracunan. Anggota parlemen yang menyelidiki kasus tersebut mengatakan, sebagian besar korban adalah siswa perempuan. Kasus keracunan ini sudah terjadi sejak akhir November tahun lalu.
 
Peracunan misterius itu mencengkram Iran, memicu gelombang kemarahan dan tuntutan tindakan dari pihak berwenang. Kasus ini juga memicu kekhawatiran internasional.
 
Amerika Serikat (AS) menyerukan agar penyelidikan dilakukan secara independen. Terlebih karena kasus pertama dilaporkan segera setelah dimulainya protes kematian Mahsa Amini.

Puluhan sekolah telah terkena 'serangan racun,' dengan gejala murid yang menderita mulai dari sesak napas hingga mual dan vertigo setelah melaporkan bau "tidak menyenangkan" di lingkungan sekolah. Beberapa telah dirawat di rumah sakit.
 
"Sebanyak 25 provinsi dan sekitar 230 sekolah telah terkena dampaknya, dan lebih dari 5.000 anak perempuan dan laki-laki diracuni," kata Mohammad-Hassan Asafari, anggota komite pencari fakta parlemen, dilansir dari AFP, Selasa, 7 Maret 2023.
 
Baca juga: AS Desak Penyelidikan PBB atas Kasus Keracunan Siswi di Iran
 
"Berbagai tes sedang dilakukan untuk mengidentifikasi jenis dan penyebab keracunan. Sejauh ini, belum ada informasi spesifik mengenai jenis racun yang digunakan," sambung mereka.
 
Menyebut peracunan sebagai "kejahatan yang tak termaafkan", pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Senin memberi perintah agar pelakunya dilacak "tanpa ampun".
 
Presiden Ebrahim Raisi telah menugaskan kementerian dalam negeri minggu lalu untuk memberikan pembaruan terus-menerus tentang penyelidikan tersebut. Kementerian belum mengumumkan penangkapan sejauh ini, bahkan ketika kasus baru terus dilaporkan.
 
"Dalam waktu kurang dari lima persen siswa yang dipindahkan ke rumah sakit, ditemukan bahan-bahan yang mengiritasi yang menyebabkan kesehatan mereka buruk," kata kementerian itu dalam pembaruan terbarunya.
 
"Untungnya, sejauh ini, tidak ada zat beracun atau berbahaya yang ditemukan di salah satu siswa yang dipindahkan ke pusat kesehatan," lanjut mereka.
 
Kasus terbaru - dilaporkan oleh kantor berita ISNA - melibatkan 40 siswa, semuanya perempuan, di kota tenggara Zahedan yang bergolak.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan