Namun, potensi bisnis dengan Ethiopia yang berpenduduk sekitar 112 juta jiwa -- terbesar kedua di benua Afrika -- belum banyak diketahui pebisnis Indonesia dan sebaliknya.
Hal itu dikatakan Al Busyra Basnur, Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, ketika memaparkan perkembangan ekonomi Indonesia dan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-35 tahun 2020 kepada Presiden dan anggota Ethiopia Chamber of Commerce (KADIN Ethiopia), serta Presiden dan anggota Addis Ababa Chamber of Commerce (KADIN Addis Ababa) selama dua hari berturut-turut pada Kamis dan Jumat, 6 November.
Dalam pertemuan tersebut, Dubes Al Busyra yang didampingi Pejabat Fungsi Ekonomi KBRI Addis Ababa, Ravky Permato, memaparkan secara detail rencana penyelenggaraan TEI ke-35 Edisi Virtual tanggal 10-16 November 2020.
Tahun 2019, Dubes Al Busyra mempromosikan TEI di hadapan pengusaha Ethiopia dalam skala besar. Pertemuan langsung dengan pengusaha tidak hanya di Addis Ababa, juga di kota-kota lain Ethiopia.
Namun, di tengah kondisi pandemi virus korona (covid-19), promosi TEI ke-35 disesuaikan dengan protokol negara setempat.
Baca: Kisah Pengusaha Pertama Indonesia Buka Pabrik di Ethiopia
Ethiopia adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di kawasan. Pada 2008-2017, pertumbuhan ekonomni Ethiopia rata-rata di atas 10 persen.
Berdasarkan keterangan tertulis KBRI Addis Ababa yang diterima Medcom.id, TEI adalah pasar promosi ekspor terbesar Indonesia yang diselenggarakan setiap tahun. Pada 2019, sebanyak 22 orang pengusaha Ethiopia menghadiri TEI ke-34. Jumlah tersebut meningkat 25 persen dari tahun sebelumnya.
Nilai perdagangan Indonesia-Ethiopia terus meningkat dari tahun ke tahun, dengan surplus di pihak Indonesia. Saat ini, terdapat lima investasi Indonesia di Ethiopia, yaitu Century Garment Plc, Sumbiri Intimate Apparel Plc, Salim Wazaran Yahya Manufacturing Food Plc, Peace Success Industry Plc, dan Golden Sierra Abyssinia.
Kehadiran investasi tersebut menempatkan Ethiopia sebagai negara kedua terbesar menerima investasi Indonesia di Afrika setelah Nigeria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News