Menurut laporan media lokal, kebakaran dipicu ledakan tabung oksigen di rumah sakit. Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi telah memerintahkan investigasi mendalam mengenai kebakaran tersebut.
"PM dan Kepala Staf Militer mengenang para korban tewas dari insiden tragis ini, yang terjadi di rumah sakit Ibn al-Khatib di Baghdad," ujar keterangan dari kantor PM Irak via Twitter, dikutip dari laman Anadolu Agency.
Selain memerintahkan investigasi, PM Kadhimi juga telah memanggil manajer, kepala keamanan, dan juga petugas perawatan peralatan rumah sakit Ibn al-Khatib.
Baca: 23 Orang Tewas dalam Kebakaran di RS Covid-19 Baghdad Irak
Sementara Komisi Hak Asasi Manusia Independen Irak mendorong PM Kadhimi untuk memecat Menteri Kesehatan Hassan al-Tamimi dan para deputinya atas kebakaran fatal tersebut.
Beberapa video di media sosial Irak memperlihatkan petugas pemadam berusaha memadamkan kobaran api, sementara sejumlah orang terlihat melarikan diri dari area rumah sakit.
Kepala Pertahanan Sipil Irak, Mayor Jenderal Kadhim Bohan, mengatakan kepada media nasional INA bahwa kobaran api bermula di unit perawatan intensif. "Api mulai berkobar di sebuah lantai yang diperuntukkan bagi penanganan masalah paru-paru," ucapnya.
Sejumlah petugas layanan darurat mengatakan, banyak pasien meninggal dunia saat mereka terpaksa harus dilepas dari alat oksigen di tengah upaya evakuasi. Sementara sebagian pasien lainnya meninggal akibat menghirup terlalu banyak asap.
Banyak rumah sakit di Irak yang kewalahan menangani pasien di tengah pandemi Covid-19. Kemunculan pandemi semakin memperberat situasi di Irak, yang selama bertahun-tahun dilanda peperangan dan praktik korupsi.
Sejak awal pandemi, Kemenkes Irak mencatat total 1.025.288 kasus Covid-19 dengan 15.217 kematian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News