"Sebanyak 40 warga Palestina berada di penerbangan pertama dari bandara Ramon dekat kota Eilat," ucap juru bicara Otoritas Bandara Israel kepada AFP.
Penerbangan yang dioperasikan maskapai Arkia asal Israel itu mendarat di Larnaca, Siprus pada Senin siang pukul 12.45 waktu setempat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selama ini penduduk permukiman Israel Tepi Barat dapat bepergian ke luar negeri melalui bandara internasional utama di dekat Tel Aviv. Namun bagi sebagian besar warga Palestina di Tepi Barat, penerbangan seperti itu tidak memungkinkan sebelum adanya skema baru hari ini.
Sebelum ada skema baru, warga Palestina di Tepi Barat harus terlebih dahulu menyeberangi perbatasan darat menuju Yordania untuk terbang melalui bandara di kota Amman.
"Perlintasan Raja Hussein (Allenby) antara Yordania dan Tepi Barat dilewati banyak pelancong dalam jumlah yang belum pernah terlihat sebelumnya bulan lalu," ucap seorang pejabat Yordania.
Jubir COGAT, badan internal di Kementerian Pertahanan Israel yang menangani urusan sipil wilayah Palestina, mengonfirmasi bahwa sejumlah warga Palestina berada di penerbangan perdana dari bandara Ramon menuju Siprus pada Senin ini.
Meski ini adalah kabar baik, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menilai bahwa Israel seharusnya membuka bandara Yerusalem ketimbang Ramon.
Bandara di Yerusalem Timur digunakan warga Palestina hingga Perang Enam Hari di tahun 1967, di saat Israel merebut sejumlah wilayah Palestina.
Israel mengoperasikan bandara di Yerusalem hingga 2001, dan sejak saat itu ditelantarkan hingga kini.
Baca: Muslim Israel Diyakini Bisa Terbang Langsung ke Saudi untuk Haji 2023