Jumat kemarin, Arab Saudi mengatakan bahwa ruang udaranya akan dibuka untuk semua maskapai. Pernyataan tersebut merupakan perluasan de facto untuk hak penerbangan di kalangan pesawat maskapai Israel.
Baca: Akomodasi Israel, Arab Saudi Buka Wilayah Udara untuk Semua Maskapai
Freij mengatakan, keputusan Riyadh menunjukkan bahwa upaya AS dalam mendorong normalisasi antara Arab Saudi dan Israel "sudah berada di level yang sangat maju" dan mungkin saja "berubah menjadi kenyataan."
"Saya yakin bahwa dalam satu tahun, Muslim di Israel bisa terbang dari (bandara) Ben Gurion ke Jeddah, dan dari sana ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji," kata Freij, yang juga merupakan seorang Muslim.
Ia menolak mengatakan atas dasar apa lagi prediksi tersebut dibuat. Sejauh ini, Arab Saudi belum berkomentar mengenai pernyataan Freij.
Pekan kemarin, Freij mengaku telah meminta Arab Saudi untuk membuka jalur penerbangan langsung antara Tel Aviv dan Jeddah untuk umat Muslim. Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters pada Kamis kemarin bahwa izin tersebut sedang dibahas.
Arab Saudi sudah sejak lama menerima kedatangan Muslim asal Israel, walau mereka harus datang dari negara ketiga karena tidak adanya penerbangan langsung. Freij mengatakan kebijakan semacam itu membuat biaya menunaikan haji menjadi sekitar USD11.500 untuk biaya tinggal selama sepekan.
Muslim dari beberapa negara Arab lainnya hanya membayar separuh dari angka tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id