Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Irak, Elmar Iwan Lubis. Foto: Dok. KBRI Baghdad
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Irak, Elmar Iwan Lubis. Foto: Dok. KBRI Baghdad

Irak Memanas, Dubes RI: WNI Diminta untuk Tidak Keluar Rumah

Fajar Nugraha • 30 Agustus 2022 19:07
Baghdad: Irak diwarnai bentrokan antara dua pendukung Syiah yang dominan di negara itu. Bentrokan terjadi antara pengikut ulama Syiah Muqtada al-Sadr yang memutuskan untuk mundur dari politik.
 
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Irak, Elmar Iwan Lubis memberikan keterangan kepada Medcom.id terkait situasi yang terjadi di Irak saat ini. Dubes Elmar juga menjelaskan langkah apa yang akan diambil kepada WNI yang berada di Irak.
 
Menurut Dubes Elmar, situasi di Baghdad saat ini memang agak genting karena dari kemarin beberapa kali terjadi demo, lalu sekarang sudah ada mulai konflik bersenjata dan diwarnai tembak-tembakan di jalan.

“Secara terbatas konflik terjadi di wilayah Green Zone yang dekat gedung parlemen dan gedung pemerintah di Baghdad,” ucap Dubes Elmar, kepada Medcom.id, Selasa 30 Agustus 2022.
 
Baca: Moqtada al-Sadr Minta Para Pendukungnya Segera Tinggalkan Baghdad.

Keamanan di KBRI saat ini menurutnya Elmar relatif aman karena lokasinya tidak berada di Green Zone. Adapun yang berada di Green Zone itu rata-rata kedutaan-kedutaan negara Barat, seperti Amerika, Inggris dan lain-lain.
 
Dubes Elmar menambahkan, konflik ini tidak ditujukan ke perwakilan asing. Ini hanya dua faksi Syiah yang bertikai saja. Pihak-pihak kedutaan di Irak semua hunker down atau diam di tempat saja.
 
“Kondisi WNI bukan hanya di Baghdad tetapi seluruh Irak, terutama di kota-kota lain juga dalam kondisi aman. Hanya kami melakukan komunikasi dengan secara intensif dengan kontak-kontak kami untuk tetap tinggal di tempat, jangan keluar karena ada curfew (jam malam),” kata Dubes Elmar.
 
“Juga (kondisi) masih bahaya, jadi daripada risiko semua orang kedutaan juga begitu. (Meminta warganya) untuk tetap di tempat, jangan keluar,” imbuhnya.
 
“Tetapi secara keseluruhan masih aman, kami terus melakukan kontak dengan mereka (WNI). Untuk sejauh ini tidak ada rencana kontejensi. Karena saya juga melihat kondisi saat ini belum mengarah kebutuhan lebih jauh dari (kontejensi),” tutur Dubes Elmar.
 
Irak diwarnai ketegangan di tengah persaingan antara Al Sadr dan Co-ordination Framework -,sebuah koalisi politik yang terkait dengan kelompok teroris yang ditunjuk Amerika Serikat, termasuk Kataib Hezbollah,- yang telah dituduh membunuh tentara koalisi dan pengunjuk rasa Irak.
 
Tentara mengumumkan jam malam nasional mulai pukul 7.00 malam, saat pasukan keamanan berpatroli di ibu kota.
 
Media lokal melaporkan, di Baghdad, gas air mata ditembakkan untuk membubarkan demonstran di luar istana ketika suara tembakan terdengar.
 
Sementara Perdana Menteri Mustafa Al Kadhimi meminta para pendukung Al-Sadr untuk mundur dari Zona Hijau, di mana mereka telah berkemah selama berminggu-minggu untuk mencegah saingan ulama mencoba membentuk pemerintahan. Al-Sadr sendiri sudah meminta pendukungnya untuk mundur.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan