Penerbangan tersebut murni untuk tujuan pengawasan, kata MoD, dan tidak akan dilengkapi dengan senjata. Hanya informasi yang berguna dalam penyelamatan sandera yang akan diteruskan ke pihak berwenang terkait.
Pertempuran kembali terjadi pada hari Jumat setelah gencatan senjata selama seminggu antara Israel dan Hamas berakhir. Saat ini masih ada lebih dari 130 sandera Israel yang ditahan Hamas di Gaza.
Beberapa minggu setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, Downing Street mengatakan setidaknya 12 warga negara Inggris tewas dalam serangan itu dengan lima lainnya masih hilang.
Beberapa dari mereka diyakini telah diculik, namun Pemerintah Inggris belum mengonfirmasi berapa banyak yang mungkin ditahan Hamas.
Mengutip dari laman ITV, Minggu, 3 Desember 2023, MoD mengatakan bahwa para menteri telah bekerja dengan sekutu di Timur Tengah untuk "mengamankan pembebasan sandera, termasuk warga negara Inggris."
"Keselamatan warga negara Inggris adalah prioritas utama kami," tegas MoD.
Untuk mendukung aktivitas penyelamatan sandera yang sedang berlangsung, MoD akan melakukan penerbangan pengawasan ke Mediterania timur, termasuk beroperasi di wilayah udara Israel dan Gaza.
"Pesawat pengintai tidak akan dipersenjatai, tidak memiliki peran tempur, dan hanya akan ditugaskan untuk mencari sandera," sebut pihak kementerian.
"Hanya informasi terkait penyelamatan sandera yang akan diteruskan ke otoritas terkait yang bertanggung jawab atas penyelamatan sandera," sambungnya.
Pejabat Kementerian Pertahanan mengatakan sejumlah pesawat tak bersenjata akan digunakan untuk penerbangan pengintaian, termasuk Shadow R1 yang digunakan untuk pengumpulan intelijen oleh Royal Air Force (RAF).
Informasi mengenai potensi keberadaan para tawanan akan dibagikan kepada Israel.
Baca juga: Hamas Tegaskan Prajurit Israel Tak Akan Dibebaskan hingga Perang Gaza Berakhir
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News