Saat ini, sandera Israel yang tersisa di Gaza adalah "tentara dan eks prajurit," kata seorang pejabat senior Hamas dalam sebuah pernyataan di Telegram pada Sabtu malam.
"Tidak ada negosiasi yang sedang berlangsung mengenai hal ini sampai perang di Jalur Gaza benar-benar berhenti," ucap Saleh Al-Arouri, wakil kepala biro politik Hamas, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Minggu, 3 Desember 2023.
Hamas secara konsisten menyatakan kesiapannya untuk membebaskan sandera asing tanpa menuntut pertukaran tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, kata Al-Arouri.
Ia menekankan, Hamas telah berjanji bahwa anak-anak dan perempuan Israel yang disandera tidak akan dianiaya, dan pada akhirnya akan dibebaskan.
Israel melarang truk bantuan memasuki Jalur Gaza pada Jumat kemarin melalui titik perbatasan Rafah di saat Israel melanjutkan serangannya terhadap Gaza. Serangan berlanjut usai berakhirnya gencatan senjata yang berlangsung selama satu minggu.
Setidaknya 193 warga Palestina telah tewas dan 652 terluka dalam serangan udara Israel sejak Jumat kemarin, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober. Korban tewas resmi di Israel mencapai 1.200 orang.
Baca juga: WHO Tegaskan Pengiriman Pasokan Penting ke Gaza 'Harus Segera Dilanjutkan'
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News