Peristiwa ini terjadi sepekan usai meletusnya perang antar kelompok pejuang Hamas dan militer Israel.
Banyak keluarga Palestina di Gaza menghadapi dilema yang sama-sama tidak menguntungkan, entah itu pergi atau tetap bertahan. Jumat kemarin, kantor media Hamas mengatakan bahwa pesawat tempur Israel telah menyerang beberapa mobil yang melarikan diri ke selatan, menewaskan lebih dari 70 orang.
Fayza Hamoudi mengatakan bahwa ia dan keluarganya sedang berkendara dari rumah mereka di utara, ketika serangan terjadi agak jauh di depan jalan. Dua kendaraan di depannya terbakar.
"Mengapa kita harus percaya bahwa mereka berusaha menjaga kita tetap aman?" Hamoudi berkata.
Operasi Darat ke Gaza
Militer Israel mengatakan pasukannya melakukan operasi yang bersifat sementara ke Gaza untuk memerangi pejuang Hamas dan melacak sekitar 150 orang yang diculik kelompok tersebut hampir sepekan lalu.Hamas mengatakan serangan udara Israel telah menewaskan 13 sandera. Dikatakan bahwa korban tewas termasuk warga asing, namun tidak menyebutkan kewarganegaraan mereka. Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari membantah klaim tersebut.
Dalam mendesak evakuasi, warga Palestina dan beberapa pejabat Mesir khawatir Israel pada akhirnya akan mengusir warga Gaza melalui perbatasan selatan dengan Mesir.
PBB meminta Israel untuk membatalkan seruan evakuasi. Sementara Hamas meminta masyarakat Palestina di Gaza untuk mengabaikan perintah evakuasi.
Baca juga: Israel Desak Warga Palestina Tinggalkan Gaza, Hamas: Tetap Tinggal di Rumah!
Serangan Israel telah meratakan sebagian besar permukiman, dan Gaza telah ditutup dari akses makanan, air dan pasokan medis.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tidak mungkin untuk mengangkut korban luka dengan aman dari rumah sakit. "Kami tidak bisa mengevakuasi rumah sakit dan membiarkan korban luka dan sakit meninggal di sini," kata juru bicara Ashraf al-Qidra.
"Lupakan makanan, lupakan listrik, lupakan bahan bakar. Satu-satunya kekhawatiran saat ini adalah apakah Anda bisa bertahan, apakah Anda ingin hidup," kata Nebal Farsakh, juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina di Kota Gaza.
Pergerakan Signifikan
Militer Israel mengatakan hari ini, Sabtu, 14 Oktober 2023, telah melihat “pergerakan signifikan” warga sipil Palestina ke selatan. Hal ini terjadi sehari setelah Israel memerintahkan warga Kota Gaza untuk melarikan diri, usai perdana menteri Israel menjanjikan pembalasan lebih lanjut atas serangan Hamas pekan lalu.Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, konsultasi sedang dilakukan dengan pemerintah regional mengenai krisis kemanusiaan di Gaza, ketika warga Palestina yang terjebak mengalami pemadaman listrik dan kekurangan makanan dan air di tengah pemboman sengit Israel.
“Kami melihat pergerakan signifikan warga sipil Palestina ke arah selatan,” kata juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Jonathan Conricus dalam video briefing, dikutip oleh Malay Mail.
Dia tidak menyebutkan batas waktu dan tidak menjawab pertanyaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News