Kondisi kehancuran di Jalur Gaza, 11 Oktober 2023. (Yahya HASSOUNA / AFP)
Kondisi kehancuran di Jalur Gaza, 11 Oktober 2023. (Yahya HASSOUNA / AFP)

Israel Desak Warga Palestina Tinggalkan Gaza, Hamas: Tetap Tinggal di Rumah!

Willy Haryono • 14 Oktober 2023 09:15
Gaza: Militer Israel mengatakan kepada sekitar 1 juta warga Palestina pada hari Jumat kemarin untuk meninggalkan Gaza utara dan pergi menuju bagian selatan. Itu merupakan sebuah perintah yang belum pernah terjadi sebelumnya menjelang rencana invasi darat Israel terhadap kelompok pejuang Hamas.
 
Hamas menegaskan bahwa pihaknya tidak akan pergi dari Gaza, dan juga meminta semua warga Palestina di sana untuk mengabaikan seruan Israel.
 
PBB memperingatkan bahwa evakuasi massal dari Gaza akan menimbulkan bencana. Hamas, yang melancarkan serangan mengejutkan terhadap Israel hampir sepekan lalu, menganggap seruan Israel ini sebagai sebuah taktik psikologis.

Perintah evakuasi tersebut, yang mencakup Kota Gaza, rumah bagi ratusan ribu warga Palestina, memicu kepanikan yang meluas di kalangan warga sipil dan pekerja bantuan yang sudah melarikan diri dari serangan udara Israel.
 
"Lupakan makanan, lupakan listrik, lupakan bahan bakar. Satu-satunya kekhawatiran saat ini adalah apakah Anda bisa bertahan, apakah Anda ingin hidup," kata Nebal Farsakh, juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina di Kota Gaza, sambil menangis tersedu-sedu.
 
Hamas, sementara itu, meminta warga Palestina untuk tetap tinggal di rumah mereka, dengan mengatakan Israel "berusaha menciptakan kebingungan di antara warga dan merusak kohesi internal kami." Hamas meminta warga Palestina untuk mengabaikan apa yang mereka katakan sebagai "perang psikologis."
 
Mengutip dari laman The Telegraph Online, Sabtu, 14 Oktober 2023, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tidak mungkin mengevakuasi banyak korban luka dari rumah sakit, dan staf rumah sakit tidak akan mengindahkan peringatan Israel.
 
"Kami mempunyai tugas dan misi kemanusiaan, dan kami tidak bisa mengevakuasi rumah sakit dan membiarkan yang terluka dan sakit mati," kata juru bicara Ashraf al-Qidra. Jika terjadi serangan Israel, ia mengatakan tidak ada tempat lain di Jalur Gaza yang bisa menerima dan merawat pasien.
 
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, yang dikenal sebagai UNRWA, juga mengatakan pihaknya tidak mengevakuasi sekolah-sekolahnya, tempat ratusan ribu orang mengungsi. Namun pihaknya telah merelokasi kantor pusatnya ke Gaza selatan, menurut juru bicara Juliette Touma.
 
Baca juga:  PBB Desak Israel untuk Batalkan Perintah Evakuasi 1,1 Juta Warga Gaza
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan