“Perserikatan Bangsa-Bangsa menganggap gerakan seperti itu tidak mungkin terjadi tanpa konsekuensi kemanusiaan yang buruk,” kata Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, pada hari Kamis.
“PBB sangat memohon agar perintah semacam itu, jika memang benar, dibatalkan, untuk menghindari hal yang dapat mengubah situasi yang sudah menjadi tragedi menjadi situasi yang membawa malapetaka,” imbuh Dujarric, seperti dikutip AFP, Jumat 13 Oktober 2023.
Baca: Israel Serukan Wilayah Utara Gaza Segera Dikosongkan dalam Waktu 24 Jam. |
Tentara Israel mengatakan pihaknya telah menyerukan seluruh penduduk Kota Gaza untuk meninggalkan rumah mereka dan menuju ke selatan wilayah tersebut "demi keselamatan mereka".
“IDF (Pasukan Pertahanan Israel) menyerukan evakuasi seluruh warga sipil Kota Gaza dari rumah mereka ke arah selatan demi keselamatan dan perlindungan mereka sendiri dan pindah ke daerah selatan Wadi Gaza seperti yang ditunjukkan pada peta,” kata pihak Israel dalam sebuah pernyataan.
“Pada hari-hari berikutnya, IDF akan terus beroperasi secara signifikan di Kota Gaza dan melakukan upaya ekstensif untuk menghindari kerugian terhadap warga sipil,” imbuh pernyataan itu.
Dujarric mengatakan, perintah evakuasi tentara berlaku untuk semua staf PBB dan mereka yang berlindung di fasilitas PBB – termasuk sekolah, pusat kesehatan dan klinik.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menampung lebih dari 60 persen dari 423.000 orang yang mengungsi dalam beberapa hari terakhir di Jalur Gaza.
Belum jelas berapa banyak orang yang saat ini berada di utara Wadi, Gaza.
Israel terguncang sejak serangan 7 Oktober, ketika orang-orang bersenjata Hamas menyerbu kota-kota kecil, kibbutzim dan festival musik, menewaskan lebih dari 1.200 orang dan menyandera sekitar 150 orang.
Sebagai pembalasan, Israel melancarkan serangan udara dan artileri ke Gaza – daerah kantong berpenduduk 2,3 juta orang – meratakan bangunan dan menewaskan lebih dari 1.400 orang, banyak dari mereka adalah warga sipil.
Pertemuan Dewan Keamanan mengenai konflik tersebut telah diadakan pada hari Jumat.
Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan mengatakan tanggapan PBB terhadap seruan evakuasi tersebut “memalukan.”
“Selama bertahun-tahun, PBB menutup mata terhadap persenjataan Hamas dan penggunaan penduduk sipil serta infrastruktur sipil di Jalur Gaza sebagai tempat persembunyian senjata dan pembunuhannya,” kata Erdan dalam sebuah catatan dari kantornya.
"Sekarang, alih-alih berdiri di sisi Israel, mereka malah berkhotbah kepada Israel. Lebih baik PBB sekarang fokus pada pemulangan sandera, mengutuk Hamas, dan mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri,” pungkas Erdan dengan penuh kesombongan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News