Bantahan disampaikan oleh Juru bicara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Brigadir Jenderal Ramezan Sharif, pada Jumat, 19 April, menyusul laporan media Zionis yang menyebutkan pembangkit listrik nuklir Dimona di Israel rusak di wilayah pendudukan.
Dikutip dari Antara, juru bicara IRGC itu mengatakan bahwa PLTN Dimona bukanlah sasaran tindakan hukuman Iran yang dilakukan baru-baru ini, dan pemberitaan tersebut adalah kebohongan besar.
Ia menyebut pemberitaan tersebut sebagai tindakan jahat yang sejalan dengan operasi psikologis musuh untuk menggiring opini publik.
Baca juga: Israel ‘No Comment’ soal Serangan ke Iran |
Seperti diketahui, pada Sabtu malam, 13 April lalu, Korps Garda Revolusi Islam meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal ke arah Israel dalam serangan langsung pertamanya ke wilayah tersebut.
Melansir BBC, Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari, mengatakan Israel dengan dukungan dari AS, Inggris, dan sekutu lainnya berhasil mencegat 99 persen target udara yang ditembakkan Iran.
Serangan Iran ini terjadi sebagai respons atas serangan udara Israel terhadap konsulat mereka di ibu kota Suriah pada 1 April. Pada serangan tersebut beberapa komandan Iran dilaporkan tewas.
Baca juga: Konflik Iran-Israel Bisa Ciptakan Inflasi di Indonesia |
Lalu pada Jumat, 19 April, dilaporkan bahwa ledakan terdengar di dekat bandara kota Isfahan, Iran. Suara ledakan tersebut menyebabkan setidaknya delapan penerbangan dialihkan. Hingga kini penyelidikan terus dilangsungkan untuk mengetahui penyebab pasti ledakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News