Ilustrasi. Foto: Freepik
Ilustrasi. Foto: Freepik

Konflik Iran-Israel Bisa Ciptakan Inflasi di Indonesia

Annisa ayu artanti • 19 April 2024 11:47
Jakarta: Konflik Timur Tengah yang terjadi antara Iran ke Israel bisa memberikan dampak ke perekonomian Indonesia, salah satunya adalah inflasi.
 
"Dampaknya akan sangat tergantung seberapa jauh eskalasi serangan tersebut, dan ini tergantung respons dari Israel dan sekutunya," jelas Senior Fellow Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Krisna Gupta dalam keterangan tertulis, Jumat, 19 April 2024.
 
Krisna menambahkan, dampak lain yang akan sangat terasa adalah pada sektor energi karena mayoritas minyak yang melewati jazirah Arab, dikapalkan untuk Pasar Asia.

Harga minyak diperkirakan akan naik, terutama jika Amerika Serikat dan sekutunya memberikan sanksi ke minyak Iran dan mempersulit penjualannya.
 
Baca juga: Hadapi Ketidakpastian Global, Menko Airlangga: Inflasi Masih Terkendali

Kenaikan harga minyak berdampak ke APBN 2024

Kenaikan harga minyak nantinya akan berdampak pada APBN 2024 karena dapat mengubah besaran belanja dan defisit. Selain itu, kenaikan harga minyak juga bisa menyebabkan kenaikan harga BBM bersubsidi dan hal ini akan menambah anggaran subsidi.
 
Sebagai importir Bahan Bakar Minyak (BBM), tentu hal ini bisa mengakibatkan inflasi bagi Indonesia.
 
"Namun, saya rasa masih ada channel lain bagi Iran untuk menjual minyak karena mereka sudah pernah kena sanksi sebelumnya dan sudah punya cara mengurangi dampak sanksi tersebut," ujar Krisna.
 
Jika ketegangan antara Iran dan Israel masih terus berlanjut kedepannya, Pemerintah Indonesia juga harus segera mencari cara agar dapat meminimalisir dampak yang bisa dirasakan. 

Pemerintah bisa dorong Israel untuk tahan diri

Pemerintah bisa turut mendorong Israel untuk menahan diri, karena saat ini agresi Israel sudah mendapatkan banyak kritik bahkan dari AS dan sekutunya.
 
Hal inilah yang bisa jadi membuat Israel tidak melakukan respons yang ekstrem dari serangan Iran yang lalu.
 
"Saat ini, yang bisa dilakukan adalah terus mengutamakan diplomasi. Juga perlu untuk terus koordinasi dengan Bank Indonesia mengingat inflasi minyak, jika terjadi, akan membuat Indonesia membutuhkan lebih banyak dolar untuk mengimpor BBM dan mendorong rupiah makin terdepresiasi terhadap dolar, sesuatu yang sudah cukup menyulitkan saat ini," tutur dia.
 
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan