Serangan balasan terjadi tak lama setelah blok perumahan 13 lantai di Jalur Gaza dilanda serangan udara Israel, dengan Hamas dan kelompok perlawanan Jihad Islam mengatakan mereka akan menanggapi dengan menembakkan roket ke Tel Aviv.
Ekskalasi serangan
Kantor berita resmi Palestina, Wafa, mengatakan serangan udara Israel di berbagai lokasi di Jalur Gaza telah merenggut nyawa 35 orang, termasuk 12 anak-anak dan tiga wanita, dan menyebabkan lebih dari 200 lainnya terluka.Ketegangan telah meningkat di Yerusalem, Tepi Barat yang diduduki dan Gaza sepanjang bulan suci Ramadan, di tengah rencana pengusiran paksa puluhan warga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah, di mana pemukim ilegal Israel ingin mengambil alih properti dari Keluarga Palestina.
Baca: Peluncuran Rudal dari Gaza Bentuk Dukungan untuk Masjid Al-Aqsa.
Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan pada Selasa bahwa lebih dari 700 orang telah terluka dalam serangan oleh pasukan Israel di Yerusalem Timur dan Tepi Barat.
Tindakan keras yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap warga Palestina di kota itu telah memicu kekhawatiran global bahwa kerusuhan dapat menyebar lebih jauh.
Israel menduduki Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Jalur Gaza selama Perang Enam Hari pada 1967. Israel kemudian harus menarik diri dari Gaza, tetapi telah menduduki wilayah lain sejak itu.

Kehancuran di Gaza usai serangan udara Israel. Foto: AFP
Pejabat Hamas lainnya, Maher Salah, mengatakan pada Selasa bahwa rakyat Palestina di Jalur Gaza dan wilayah Barat yang diduduki akan menanggapi serangan Israel jika mereka melanjutkan. Salah menekankan bahwa tanggapan gerakan perlawanan adalah untuk menghentikan pelanggaran Israel dan menghentikan implementasi dari serangan tersebut skema agresif rezim di Yerusalem.
"Perlawanan telah memaksa pendudukan Israel mundur," kata Salah, menambahkan bahwa "agresi Israel akan membuka gerbang neraka bagi semua orang dan mentransfer konflik ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya."
Pejabat Hamas menggarisbawahi bahwa setiap agresi terhadap Yerusalem adalah serangan langsung terhadap setiap warga Palestina. Agresi seperti itu akan ditanggapi dengan tanggapan yang keras.
Salah memuji ketabahan warga Palestina dalam mempertahankan kota suci tersebut dan mengatakan pertempuran mereka melawan pendudukan Israel sepanjang bulan puasa Ramadan adalah "heroik".
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News