Pertemuan tersebut terjadi di Baghdad, Irak pada April lalu. Ini menjadi pertemuan tingkat tinggi pertama mereka sejak Riyadh memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran pada 2016.
"Tujuan pembicaraan itu adalah bilateral dan regional," kata juru bicara kementerian luar negeri Iran Saeed Khatibzadeh dilansir dari AFP, Senin, 10 Mei 2021.
Ia meminta seluruh masyarakat untuk menunggu dan melihat hasil pembicaraan tersebut. "Mungkin masih terlalu dini membicarakan rincian negosiasi," serunya.
Khatibzadeh menuturkan, Iran selalu menyambut dialog seperti itu di tingkat manapun dan dalam bentuk apapun.
Baca juga: Bank Sentral Iran Desak AS Cabut Sanksi
Kedua negara ini memutuskan hubungan pada 2016 setelah pengunjuk rasa Iran menyerang kedutaan besar Arab Saudi. Hal ini dilakukan usai seorang ulama Syiah yang dihormati negara itu dieksekusi di Negeri Petro Dolar.
Pembicaraan di Baghdad, yang difasilitasi oleh Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhemi, tetap rahasia hingga Financial Times melaporkan bahwa pertemuan pertama diadakan pada 9 April.
Dialog tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menengahi hubungan yang lebih baik dan mengurangi ketegangan. Iran pada 29 April menyambut 'perubahan nada' dari Putra Mahkota Saudi, Mohammad bin Salman (MBS)
Pangeran MBS menuturkan ingin adanya hubungan yang baik dan khusus dengan Teheran.
"Penurunan (ketegangan) dan pembangunan hubungan antara dua negara besar ini akan menguntungkan keduanya," seru Khatibzadeh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News